Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG SESI I: Sempat Sentuh 6.000, IHSG Kokoh di Zona Hijau

IHSG menguat 0,59% atau 35,02 poin ke level 5.981,55 pada akhir sesi I, setelah dibuka menguat 0,18% atau 10,89poin ke di level 5.957,43
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/11)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/11)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Jumat (25/5/2018).

IHSG menguat 0,59% atau 35,02 poin ke level 5.981,55 pada akhir sesi I, setelah dibuka menguat 0,18% atau 10,89poin ke di level 5.957,43.

Sepanjang perdagangan hingga akhir sesi I, IHSG bergerak pada level 5.950,83 – 6.003,24. Adapun pada akhir perdagangan Kamis (24/5/2018), IHSG ditutup melonjak 2,67% atau 154,54 poin di posisi 5.946,54.

Sebanyak 188 saham menguat, sedangkan 162 saham melemah, dan 233 saham lainnya stagnan dari 583 saham yang diperdagangkan pada IHSG hari ini.

Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona hijau dengan penguatan terbesar dialami sektor industri dasar yang menguat 1,58, disusul sektor tambang yang naik 0,85%.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan IHSG tidak terpengaruh oleh batalnya pertemuan AS dan Korut yang menambah tensi  geopolitik.

Pelaku pasar global mencermati isi surat Presiden AS Donald Trump yang beredar luas di media tentang sikap Trump yang seolah memberi ancaman ke pemimpin Korut. Ketegangan tersebut berimplikasi pada ketidakpastian perdamaian d semenanjung korea yg berisiko mengganggu ekspor beberapa negara di Asia.

“(Namun) pelaku pasar di Indonesia lebih mencermati arah riil kebijakan gubernur BI yang baru dan spekulasi kenaikan bunga acuan Fed Rate pada Juni mendatang,” ungkap Bhima kepada Bisnis.com, Jumat (25/5/2018).

Terkait gerak IHSG, Bhima memperkirakan indeks akan melanjutkan reli positif di kisaran 6.000 - 6.050, sedangkan rupiah diperkirakan bergerak pada kisaran Rp14.150-Rp14.190 per dolar AS.

IHSG menguat di saat bursa saham lain di Asia Tenggara bergerak mayoritas melemah, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura turun 0,02%, indeks SE Thailand turun 0,04%, PSEi Filipina melemah 0,37%, sedangkan indeks FTSE Malay KLCI menguat 1,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper