Bisnis.com, JAKARTA—PT Rumah Sakit Pelni, anak usaha PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), berencana menghimpun dana segar lewat penawaran umum perdana saham pada semester II/2018.
Direktur Utama Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Insan Purwarisya L. Tobing menjelaskan bahwa Rumah Sakit Pelni akan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan menggunakan buku kuartal I/2018. Artinya, rencana tersebut diperkirakan akan dieksekusi pada kuartal III/2018.
Insan mengatakan pihaknya telah mengantongi izin dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini, tengah dilakukan proses penilaian oleh underwriter.
“Target serapan dana akan digunakan untuk proyek jangka panjang. Diharapkan bisa mendapat Rp1 triliun,” ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (22/5/2018).
Dia memaparkan dana yang didapat akan digunakan untuk membangun gedung baru Rumah Sakit Pelni. Alasannya, jumlah pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang dilayani semakin banyak mencapai 2.000 pasien per hari.
Selain itu, sambungnya, Rumah Sakit Pelni akan membuka rumah sakit baru di Maluku dan Sulawesi. Fasilitas tersebut diperkirakan memiliki ukuran kapasitas 200 tempat tidur.
Baca Juga
“Jadi proses perizinan IPO sudah dilakukan dan underwriter sudah ada. Kalau tidak salah dikoordinasi oleh BNI Life,” imbuhnya.
Menurut catatan Bisnis.com, Rumah Sakit Pelni merupakan spesialis pasien BPJS Kesehatan dengan porsi hingga 86% dari total kunjungan pasien. Tercatat, pada 1 Januari 2014, Rumah Sakit Pelni resmi menjadi rumah sakit milik BUMN pertama yang melayani perserta BPJS sebagaimana diamanatkan oleh Undang Undang Jaminan Kesehatan Nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel