Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG SESI I: Akhirnya Kesepakatan Dagang AS-China Direspons, Indeks Langsung Lompat

IHSG menguat 1,34% atau 77,02 poin ke level 5.810,88 pada akhir sesi I, setelah dibuka rebound 0,07% atau 4,07 poin ke di level 5.779,24. Pada perdagangan Jumat pekan lalu (18/5), IHSG ditutup melemah 0,56% atau 32,61 poin di level 5.783,31.
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham, di Jakarta, Senin (19/2/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham, di Jakarta, Senin (19/2/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke level 5.800 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (22/5/2018).

IHSG menguat 1,34% atau 77,02 poin ke level 5.810,88 pada akhir sesi I, setelah dibuka rebound 0,07% atau 4,07 poin ke di level 5.779,24. Pada perdagangan Jumat pekan lalu (18/5), IHSG ditutup melemah 0,56% atau 32,61 poin di level 5.783,31.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.757,06 – 5.811,94. Adapun pada perdagangan Senin (21/5), IHSG ditutup melemah 0,86% atau 49,46 poin ke level 5.733,85.

Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG tertekan di zona hijau dengan penguatan terbesar dialami sektor aneka industri yang menguat 4,72%, disusul sektor infrastruktur yang naik 1,79%. Adapun hanya sektor tambang yang melemah 0,07%.

Vice President of Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan penguatan IHSG lebih dipengaruhi oleh faktor teknikal rebound.

Dalam risetnya yang diterima Bisnis.com, Willian memperkirakan IHSG bergerak di kisaran 5.703 – 5.936.

Sementara itu, indeks saham lain di Asia Tenggara mayoritas melemah, dengan hanya indeks FTSE Straits Time Singapura yang naik 0,11%, sedangkan FTSE Malay KLCI melemah 0,16%, SE Thailand turun 0,06%, dan PSEi Filipina melemah 0,11%. 

Mayoritas indeks lain di Asia juga terpantau melemah, dengan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang turun masing-masing 0,23% dan 0,11%, sedangkan indeks Shanghai Composite turun 0,4%.

"Saham telah menguat beberapa kali pada keyakinan bahwa ketegangan perdagangan mereda, tapi dapat jatuh kembali karena para investor mengambil pandangan yang berlawanan," kata James McGlew, direktur eksekutif pialang saham di Argonaut, seperti dikutip Reuters.

"Sementara ekonomi global tetap kuat, pasar saham sebagian besar diperdagangkan sideways tahun ini karena banyak investor mulai takut bahwa laju ekspansi telah mencapai puncaknya."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper