Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Caplok Pertagas, PGAS Incar Pendapatan Tumbuh Hingga US$1 Miliar per Tahun

PT Perusahaan Gas Negara Tbk. mengincar peningkatan pendapatan US$500 juta hingga US$1 miliar per tahun lewat integrasi PT Pertamina Gas yang merupakan bagian dari pembentukan Holding BUMN Migas.
Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Kejaksaan Agung RI Loeke Larasati Agoestina (kiri) berpose dengan Dirut PT Perusahaan Gas Negara Tbk., Jobi Triananda Hasjim di sela-sela penandatanganan kerja sama, di Jakarta, Kamis (5/4/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Kejaksaan Agung RI Loeke Larasati Agoestina (kiri) berpose dengan Dirut PT Perusahaan Gas Negara Tbk., Jobi Triananda Hasjim di sela-sela penandatanganan kerja sama, di Jakarta, Kamis (5/4/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA—PT Perusahaan Gas Negara Tbk. mengincar peningkatan pendapatan US$500 juta hingga US$1 miliar per tahun lewat integrasi PT Pertamina Gas yang merupakan bagian dari pembentukan Holding BUMN Migas.

Direktur Utama Perusahaan Gas Negara Jobi Triananda Hasjim mengatakan integrasi antara perseroan dan Pertamina Gas (Pertagas) akan meningkatkan pengelolaan gas. Pihaknya memperkirakan pasokan gas akan meningkat dari 1.000 juta kaki kubik per hari (million standard cubic per day/MMscfd) hingga 1.200 MMscfd menjadi 1.400 MMscfd pada 2025.

“Peningkatan pendapatan diperkirakan US$500 juta sampai US$1 miliar per tahun,” ujarnya di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Senin (21/5/2018).

Jobi mengatakan emiten berkode saham akan meningkatkan nilai bisnis gas. Langkah yang ditempuh dengan mengefisienkan pengelolaan dengan menghindari duplikasi atau tumpang tindih antara infrastruktur perseroan dan Pertagas.

Sebagai langkah integrasi, dia menyebut perseroan akan kembali menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 29 Juni 2018. Hal tersebut untuk meminta izin terkait transaksi material maupun opsi pendanaan yang akan ditempuh untuk mencaplok Pertagas.

Sekretaris Perusahaan Perusahaan Gas Negara Rachmat Hutama menyebut saat ini emiten berkode saham PGAS itu belum menentukan skema pencaplokan Pertagas. Akan tetapi, opsi akuisisi dinilai paling memungkinkan karena memiliki waktu yang lebih singkat.

Adapun, Hutama menyebut perseroan telah memiliki beberapa model pendanaan untuk membiayai aksi korporasi tersebut. Salah satunya dengan memanfaatkan standby loan dari pihak perbankan.

“Untuk skema pembiayaan dan dana yang akan dihimpun pastinya masih menunggu valuasi Pertagas selesai dilakukan,” imbuhnya.

Sebagai catatan, PGAS mengantongi pendapatan US$2,97 miliar pada 2017. Pencapaian tersebut dari periode sebelumnya US$2,93 miliar.

Menurut catatan Bisnis, pendapatan PGAS diperoleh dari hasil penjualan gas US$2,4 miliar dan penjualan minyak US$472,8 juta. Dari situ, perseroan mengantongi laba bersih US$143,1 juta pada 2017.

Deputi Bidang Pertambangan dan Industri Strategis Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno menjelaskan, Pertamina dan PGN tengah melakukan finalisasi mekanisme integrasi yang paling baik bagi kedua perusahaan. Setelah proses integrasi ini selesai, pihaknya berharap PT Pertamina (Persero) sebagai holding BUMN Migas dapat memberi wewenang sekaligus mengarahkan subholding gas menjadi ujung tombak bisnis gas di Indonesia.

“Sebagai perusahaan terbuka (Tbk), PGAS nanti akan menggelar RUPSLB dengan agenda persetujuan pemegang saham atas transaksi material terkait dengan integrasi tersebut,” jelas Fajar.

Fajar menambahkan perubahan status PGAS, yang kini menjadi anak usaha Pertamina, tidak akan merugikan para karyawan yang bekerja di kedua perusahaan tersebut. Artinya, proses pembentukan Holding BUMN Migas tetap mempertahankan 100% komposisi karyawan yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper