Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REKOMENDASI SAHAM: ASII Tetap Layak Beli

Moncernya penguasaan pasar otomotif PT Astra International Tbk. menguatkan keyakinan sejumlah analis untuk merekomendasikan beli saham emiten bersandi ASII tersebut.
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/2/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/2/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA--Moncernya penguasaan pasar otomotif PT Astra International Tbk. menguatkan keyakinan sejumlah analis untuk merekomendasikan beli saham emiten bersandi ASII tersebut.

Pada perdagangan kemarin, saham ASII ditutup pada level Rp6.525. Adapun sepanjang tahun berjalan, saham ASII turun cukup drastis yakni sebesar 21,38% di mana pada awal tahun bergerak di level Rp8.300.

Pangsa pasar ASII pada empat bulan pertama tahun ini mencapai 48,9%, naik dibandingkan tiga bulan pertama tahun ini yang hanya 48,6%, atau dua bulan pertama tahun ini yang hanya 47,9%.

Analis Kresna Sekuritas Franky Rivan mengaitkan penguasaan market share itu berhasil ditingkatkan sejalan dengan menurunnya daya tarik mobil sejuta umat rakitan Mitsubishi Motors Indonesia, yakni Xpander.

Pada April lalu, perbedaan antara Xpander dengan Avanza, produk andalan Toyota Astra Motor hanya 180 unit. Avanza terjual sebanyak 6.917 unit dan Xpander sebanyak 7.097 unit.

"Perlu dicatat bahwa pada Maret angkanya jauh lebih tinggi, yakni 396 unit di mana Xpander 7.493 unit dan Avanza 7.097 unit," kata dia dalam riset yang dikutip, Senin (21/5/2018).

Adapun di pasar roda dua, market ASII seolah tak tergoyahkan yakni sebesar 75% pada empat bulan pertama tahun ini. Angka itu naik dibandingkan dengan tiga bulan pertama tahun ini yang hanya sebesar 73,4%.

"Secara keseluruhan kami mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga sebesar Rp9.100 dengan proyeksi price to earnings (PER) 2018 saat Ini 12,6 kali," ujarnya.

Rekomendasi serupa juga disampaikan oleh analis Panin Sekuritas Timotheos Prasetya. Dia merekomendasikan beli dengan target harga Rp8.700 per saham.

Dia mengekspektasi kinerja positif perseroan pada tahun ini akan berasal dari divisi heavy equipment (UNTR) yang akan menjadi bantalan, dari outlook negatif divisi otomotif dan agribisnis.

Menurutnya, market share ASII di sektor otomotif roda empat dan lebih diekspektasi mengalami tekanan di kuartal II/2018. Namun secara volume akan tumbuh dengan memasuki musim lebaran.

"Oleh karena itu, kami meng-upgrade rekomendasi menjadi beli untuk ASII, dengan target price Rp8.700, saat ini diperdagangkan di PER 15,4 kali pada 2018," kata dia.

Pada kuartal I/2018, ASII mencatatkan pendapatan senilai Rp55,8 triliun, naik 14,5% secara year on year (yoy). Adapun profit dari operasional mencapai Rp7,5 triliun, naik 8,2% secara yoy.

Namun, demikian laba bersih tercatat turun sebesar 2,1% menjadi Rp4,98 triliun yang disebabkan oleh lemahnya kontribusi dari divisi otomotif, jasa keuangan, dan agribisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper