Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Terus Terdepresiasi, Bank Indonesia: Yang Keluar Hanya Hot Money

Yang keluar adalah investor berjenis trader yang melakukan carry trade, yang punya view jangka pendek, artinya more or less, [yang keluar itu hanya hot money], kata Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah kepada Bisnis.com, Senin (21/5/2018).
Petugas mengangkut tumpukan uang kertas pada bagian pelayanan perkasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/6)./Antara-Moch Asim
Petugas mengangkut tumpukan uang kertas pada bagian pelayanan perkasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/6)./Antara-Moch Asim

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memandang pelemahan nilai tukar rupiah hanya disebabkan oleh keluarnya spekulan global yang bermain di spot dolar AS jangka pendek.

"Yang keluar adalah investor berjenis trader yang melakukan carry trade, yang punya view jangka pendek, artinya more or less, [yang keluar itu hanya hot money]," kata Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah kepada Bisnis.com, Senin (21/5/2018).

Sementara itu, katanya, investor dengan pandangan jangka panjang masih bertahan dan tetap percaya dengan fundamental ekonomi domestik Indonesia.

Seperti diketahui, depresiasi nilai tukar rupiah masih berlanjut meski BI telah menaikkan suku bunga acuannya menjadi 4,5%. Hari ini (21/5/2018) nilai tukar rupiah berakhir melemah 34 poin atau terdepresiasi 0,24% ke level Rp14.190 per dolar AS, atau melemah sekitar 4,7% year to date.

Namun sayangnya, Nanang tidak menjelaskan bagaimana strategi pengendalian yang akan dilakukan BI untuk mengendalikan nilai tukar rupiah yang terus depresiasi tersebut, karena banyak pengamat memperkirakan pelemahan tersebut akan terus berlangsung hingga rapat FOMC pada Juni mendatang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper