Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS-China Gencatan Senjata, Pasar Jepang Respons Variatif

Pergerakan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang berakhir variatif pada perdagangan hari ini, Senin (21/5/2018), di tengah meredanya pergolakan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Bursa Jepang./Ilustrasi-Bloomberg
Bursa Jepang./Ilustrasi-Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang berakhir variatif pada perdagangan hari ini, Senin (21/5/2018), di tengah meredanya pergolakan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Indeks Topix dibuka turun hanya 0,02 poin di level 1.815,23 dan berakhir melandai 0,08% atau 1,50 poin di level 1.813,75. Dari 2.080 saham pada indeks Topix, 1.066 saham di antaranya menguat, 932 saham melemah, dan 82 saham stagnan.

Saham Nintendo Co. Ltd. dan Sompo Holdings Inc. yang masing-masing anjlok 2,63% dan 6,88% menjadi penekan utama terhadap pergerakan negatif Topix pada akhir perdagangan hari ini.

Adapun indeks Nikkei 225 berakhir menguat 0,31% atau 72,01 poin di level 23.002,37, setelah dibuka dengan kenaikan 0,03% atau 7,22 poin di posisi 22.937,58. Sebanyak 93 saham menguat, 127 saham melemah, dan 5 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.

Saham Fast Retailing Co. Ltd. dan FANUC Corp. yang masing-masing menguat 0,96% dan 1,67% menjadi pendorong utama terhadap penguatan Nikkei.

Sementara itu, nilai tukar yen hari ini terpantau melemah 0,55% atau 0,61 poin ke posisi 111,37 per dolar AS pada pukul 13.46 WIB, setelah berakhir terapresiasi tipis 0,01% atau 0,01 poin di level 110,76 pada perdagangan Jumat (18/5).

Dilansir dari Bloomberg, indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang menguat untuk hari ketiga berturut-turut saat investor menyambut positif komentar Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin bahwa pemerintah AS tidak akan mengenakan tarif terhadap produk-produk China untuk saat ini.

Komentar Mnuchin keluar setelah AS dan China pada Sabtu (19/5/2018) merilis pernyataan bersama, dimana China mengajukan untuk meningkatkan pembelian barang-barang AS secara signifikan.

Berbanding terbalik dengan Nikkei, indeks Topix berakhir turun tipis akibat terbebani pelemahan saham finansial menyusul kabar tersebut. Namun, kelompok mesin-mesin memberi dukungan terbesar sekaligus membatasi koreksi Topix seiring pelemahan yen terhadap dolar AS.

“AS dan China berupaya mencari poin kompromi, sehingga memberi ekspektasi seputar perbaikan pada perdagangan global. Di sisi lain, pertumbuhan laba tidak dapat diharapkan untuk saham finansial,” ujar Ikuo Mitsui, seorang fund manager di Aizawa Securities Co. di Tokyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper