Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG SESI I: Indeks Mampu Menguat, Ekonom: Tetap Monitor Yield Obligasi AS

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menetap di zona hijau dan menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (18/5/2018).
Pengunjung mengambil gambar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (22/1)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung mengambil gambar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (22/1)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menetap di zona hijau dan menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (18/5/2018).

IHSG menguat 0,29% atau 16,93 poin ke level 5.832,85 pada akhir sesi I, setelah berhasil rebound saat dibuka dengan kenaikan 0,26% atau 15,13 poin di level 5.831,05. Pada perdagangan Kamis (17/5), IHSG berakhir melemah 0,44% atau 25,54 poin di level 5.815,92.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif pada level 5.804,77 – 5.843,45. Sebanyak 171 saham menguat, 189 saham melemah, dan 222 saham stagnan dari 582 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona hijau dengan support utama sektor pertanian (+1,94%) dan tambang (+1,70%). Adapun sektor aneka industri memimpin koreksi di antara tiga sektor lainnya.

IHSG rebound dan berjuang mempertahankan penguatannya hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan BI 7-day reverse repo rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,5% pada pertemuan kebijakan selama dua hari yang berakhir pada Kamis (17/5/2018).

Menurut Michael Tjoajadi, CEO Schroders Indonesia, investor harus bersiap atas peningkatan volatilitas pada pasar saham, obligasi, forex ke depannya.

“Bank Indonesia perlu merespons lebih lanjut jika The Federal Reserve menaikkan suku bunga atau imbal hasil obligasi [AS] terus meningkat,” ujarnya, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (18/5/2018).

Dia merekomendasikan saham-saham dengan nilai kapitalisasi besar yang berkualitas baik untuk investasi.

Sementara itu, beberapa indeks saham lain di Asia Tenggara terkoreksi siang ini, di antaranya Singapura (-0,40%), Thailand (-0,10%), Malaysia (+0,22%), Filipina (-0,45%), dan Vietnam (-0,96%).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper