Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbal Hasil Obligasi Melonjak, Wall Street Ditutup Melemah

Ketiga indeks saham utama AS ditutup melemah, dengan indeks S&P 500 mengakhiri kenaikan beruntun empat hari berturut-turut dan Dow Jones membukukan pelemahan pertama dalam delapan sesi perdagangan terakhir.

Bisnis.com, JAKARTA – Lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS level tertinggi dalam hampir tujuh tahun terakhir mengirim bursa saham di Wall Street melemah pada perdagangan Selasa (15/5/2018).

Saham juga tertekan oleh data penjualan ritel yang kuat memicu kekhawatiran inflasi serta kekhawatiran investor terhadap pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat dan China.

Ketiga indeks saham utama AS ditutup melemah, dengan indeks S&P 500 mengakhiri kenaikan beruntun empat hari berturut-turut dan Dow Jones membukukan pelemahan pertama dalam delapan sesi perdagangan terakhir.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 193 poin atau 0,78% ke level 24.706,41, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 melemah 18,68 poin atau 0,68% ke posisi 2.711,45 dan Nasdaq Composite turun 59,69 poin atau 0,81% ke 7.351,63.

Imbal hasil pada obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun melonjak ke level tertingginya sejak Juli 2011, menunjukkan adanya kenaikan inflasi dan mengirim indeks dolar AS ke level penutupan tertingginya pada 2018, meningkatkan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut dari Federal Reserve.

"Kombinasi pertumbuhan yang solid dan suku bunga yang tinggi sangat mengerikan," kata Anthony Chan, kepala ekonom Chase di New York, seperti dikutip Reuters. "Dolar yang lebih kuat berarti tekanan ke bawah. Meningkatnya sentiment dari hal-hal ini terus membuat pasar gelisah."

Sementara itu, data penjualan ritel April inti, yang tidak termasuk bensin, mobil, bahan bangunan dan layanan makanan, naik 0,4% dibanding Maret, karena belanja konsumen mempercepat langkahnya setelah perlambatan pada kuartal pertama.

Investor juga tetap disibukkan oleh perundingan tingkat tinggi antara China dan AS yang akan dimulai pekan ini di Washington. Duta Besar AS untuk China Terry Branstad mengatakan kedua negara masih "sangat jauh" dari tercapainya resolusi tariff impor, setelah penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan kepada Politico bahwa ia mendukung upaya untuk mencapai kesepakatan.

Pelemahan pada indeks cenderung merata ke hampir seluruh sektor, dengan hanya sektor energi dari 11 sektor utama indeks S&P yang menguat. Sektor real estat, kesehatan, dan teknologi membukukan persentase pelemahan terbesar.

Saham Home Depot Inc tergelincir 1,6% setelah peritel perbaikan rumah ini membukukan penjualan di bawah ekspektasi karena musim dingin yang panjang meredam permintaan untuk produk musim semi. Perusahaan pesaing, Lowe Inc ditutup melemah 1,0%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper