Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siang Ini Rupiah Melemah Lagi, Posisi Rp14.023 Per Dolar AS

Rupiah dibuka melemah menjadi Rp14.023 per dolar Amerika Serikat dari penutupan perdagangan hari sebelumnya yang ditutup pada posisi Rp13.973 per dolar AS.
Petugas memeriksa uang di cash center'Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (15/5)./Antara-Akbar Nugroho Gumay
Petugas memeriksa uang di cash center'Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (15/5)./Antara-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA – Rupiah dibuka melemah menjadi Rp14.023 per dolar Amerika Serikat dari penutupan perdagangan hari sebelumnya yang ditutup pada posisi Rp13.973 per dolar AS.

Pelemahan rupiah pada Selasa (15/4) tercatat turun 50 poin atau 0,36% dari penutupan Senin, terpicu oleh isu domestik dan global.

Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan bahwa pelemahan rupiah disebabkan oleh ketidakpastian kondisi keamanan Indonesia. Pada beberapa hari terakhir diketahui telah terjadi serangan teror bom di sejumlah wilayah di Jawa Timur.

“Pasar masih wait and see terhadap kondisi keamanan Indonesia, tapi mereka juga masih tetap fokus pada pergerakan dolar AS. Jika ada kejadian [bom] lebih lanjut, rupiah berpotensi akan semakin melemah, menguji ke 14.000,” ujarnya pada Bisnis.

Selain itu rupiah juga tertekan oleh dolar AS yang menguat pada hari ini, karena imbal hasil Treasury AS kembali naik hingga hampir 3%.

Indeks dolar AS pada enam mata uang utama mengalami kenaikan hingga 0,1% menjadi 92,638, menjauh dari penutupan Senin yang berada pada posisi 92,243. Posisi pada hari Senin tu tercatat sebagai indeks dolar AS terendah sejak 2 Mei.

Kenaikan imbal hasil Treasury AS itu dipicu oleh berkurangnya ketegangan perdagangan antara AS dan China. Presiden AS Donald Trump berjanji akan membantu perusahaan telekomunikasi China ZTE Corp yang sebelumnya terkena hukuman karena telah melanggar sanksi AS dengan Iran.

Dolar AS sempat berhenti reli karena data harga konsumen April yang tidak sesuai ekspektasi membuat The Federal Reserve AS bimbang untuk menaikkan suku bunga hingga empat kali pada 2018.

Stephen Innes, Kepala Perdagangan Asia-Pasifik untuk Oanda di Singapura mengatakan dia masih nyaman dengan pergerakan dolar AS.

“Saat ini, perbedaan suku bunga masih cenderung menguntungkan greenback,” ujar Innes, dikutip dari Reuters, Selasa (15/5). Dia menambahkan, masih akan bertahan dengan sentimen positifnya terhadap dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp13.989 – Rp14.024 per dolar AS.

Sementara itu Faisyal meproyeksikan rupiah pada pekan ini bergerak dalam kisaran yang cukup lebar, yaitu Rp13.830 – Rp14.085.

BI rencananya akan meluncurkan data suku bunganya pada Kamis mendatang, diharapkan adanya kenaikan suku bunga yang bisa mendorong penguatan rupiah. Adapun, kurs rupiah sesuai Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Range) hari ini berada pada posisi Rp14.020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper