Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Neraca Perdagangan April Catat Defisit, IHSG Ditutup Melemah

IHSG ditutup melemah 1,83% atau 109,04 poin di level 5.838,12, setelah dibuka dengan pelemahan 0,356% atau 21,08 poin di level 5.926,08. Adapun pada perdagangan Senin (14/5), IHSG ditutup melemah 0,16% atau 9,68 poin di posisi 5.947,46.
Mahasiswa berjalan di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Mahasiswa berjalan di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (14/5/2018) pascarilis data neraca perdagangan yang mengalami defisit.

IHSG ditutup melemah 1,83% atau 109,04 poin di level 5.838,12, setelah dibuka dengan pelemahan 0,356% atau 21,08 poin di level 5.926,08. Adapun pada perdagangan Senin (14/5), IHSG ditutup melemah 0,16% atau 9,68 poin di posisi 5.947,46.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.833,63 – 5.940,42. Dari 579 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 153 saham menguat, 218 saham melemah, dan 209 saham stagnan.

Berdasarkan data Bloomberg, tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dipimpin oleh sektor finansial yang menguat 2,96%, disusul sektor konsumer yang melemah 2,52%.

Adapun  hanya sektor tambang dan pertanian yang menguat masing-masing 0,72% dan 0,14% dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut.

Dilansir Bisnis.com, neraca perdagangan pada April 2018 tercatat mengalami defisit US$1,63 miliar didorong oleh kenaikan impor barang konsumsi dan migas.

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto menuturkan defisit ini disebabkan oleh impor yang meningkat tajam.

"Defisit ini disebabkan oleh defisit migas, di mana defisit pada bulan ini mencapai US$1,1 miliar," kata Suhariyanto, Selasa (15/5/2018).

Dengan demikian, posisi neraca perdagangan Indonesia Januari -April 2018 US$1,31 miliar mengalami defisit US$1,31 miliar. Dari posisi tersebut, defisit neraca migas mengalami defisit US$3,8 miliar.

Sementara itu, impor sepanjang April 2018 mencapai US$16,09 miliar atau naik 11,38% dibandingkan Maret 2018. Suhariyanto mengungkapkan kenaikan impor meningkat baik migas dan nonmigas.

Di sisi lain, ekspor pada April 2018 mengalami penurunan 7,19% menjadi US$14,47 miliar dibandingkan bulan sebelumnya, dengan rincian ekspor nonmigas US$13,28 miliar dan migas US$1,19 miliar.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 juga ditutup melemah 2,75% atau 14,3 poin ke level 505,86, setelah dibuka dengan pelemahan 0,6%% atau 3,09 poin di posisi 517,06.

Indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau mayoritas melemah, dengan indeks SE Thailand yang melemah 0,26%, indeks FTSE Malay KLCI melemah -0,12%, dan indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,43%. Adapun indeks PSEi Filipina menguat 1,73%.

 

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

BBCA

-3,37

TLKM

-4,80

BMRI

-4,86

BBRI

-3,76

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

INKP

+4,99

TKIM

+7,97

MABA

+23,28

FREN

+25,76

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper