Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (14/5/2018) di Rp13.976 per dolar AS, terapresiasi 72 poin atau 0,51% dari posisi Rp14.048 pada Jumat (11/5).
Kurs jual ditetapkan Rp14.046 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.906 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp140.
Di pasar spot, nilai tukar rupiah terpantau melemah 0,20% atau 28 poin ke level Rp13.988 per dolar AS pada pukul 09.55 WIB.
Rupiah sempat melanjutkan penguatannya saat dibuka terapresiasi 3 poin atau 0,02% di level Rp13.957, setelah mampu rebound dan berakhir menguat 124 poin atau 0,88% di level Rp13.960 pada perdagangan Jumat (11/5).
Di kawasan Asia, mayoritas mata uang menguat terhadap dolar AS siang ini, dipimpin won Korea Selatan dan baht Thailand yang masing-masing terapresiasi 0,33% dan 0,31%.
Bersama rupiah, peso Filipina dan renminbi China juga melemah masing-masing 0,33% dan 0,31%.
Sementara itu, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang dunia terpantau melemah 0,12% atau 0,112 poin ke level 92,425 pada pukul 10.55 WIB.
Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan turun tipis 0,011 poin atau 0,01% di level 92,526, setelah pada perdagangan Jumat (11/5) berakhir melemah 0,12% atau 0,113 poin di posisi 92,537.
Dilansir Bloomberg, dolar AS melanjutkan koreksinya di tengah penantian para pedagang atas pidato sejumlah pejabat The Federal Reserve, yakni Loretta Mester dan James Bullard, demi mendapatkan petunjuk langkah pengetatan kebijakan bank sentral AS tersebut di masa mendatang.
Pasar juga menantikan data penjualan ritel pemerintah AS pada hari Selasa untuk mendapatkan petunjuk tentang berapa banyak penaikan suku bunga akan dilakukan oleh The Fed tahun ini.
“Jika penjualan ritel mengecewakan, maka dolar AS kemungkinan akan tetap lesu selama sepekan,” kata Imre Speizer, markets strategist di Westpac Banking Corp.
Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)
14 Mei | 13.976 |
11 Mei | 14.048 |
9 Mei | 14.074 |
8 Mei | 14.036 |
7 Mei | 13.956 |
Sumber: Bank Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
