Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Teror Bom Hanya Sementara, IHSG Kembali Sentuh Level 5.900 Pada Akhir Sesi I

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu kembali menyentuh level 5.900 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (14/5/2018).
Karyawan beraktivitas di dekat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/11)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (21/11)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu kembali menyentuh level 5.900 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (14/5/2018).

IHSG melemah 0,76% atau 45,04 poin ke level 5.911,79 pada akhir sesi I, setelah dibuka turun 0,39% atau 23,37 poin di level 5.933,46. Adapun pada perdagangan Jumat (11/5), IHSG berakhir menguat 0,83% atau 48,89 poin di level 5.956,83.

Pergerakan IHSG sempat terdampak oleh serangan bom lanjutan di Surabaya yang terjadi pagi tadi, dengan indeks meluncur ke level 5.800. Namun pelemahannya berhasil terkikis dan kembali menyentuh level 5.900.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.853,44 – 5.937,59. Sebanyak 109 saham menguat, 248 saham melemah, dan 222 saham stagnan dari 579 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona merah dengan tekanan utama sektor infrastruktur (-1,77%), pertanian (-1,69%), dan industri dasar (-1,27%).

Dampak Teror Bom Hanya Sementara, IHSG Kembali Sentuh Level 5.900 Pada Akhir Sesi I

Sejalan dengan IHSG, pergerakan nilai tukar rupiah terpantau melemah 28 poin atau 0,20% ke Rp13.988 per dolar AS pada pukul 11.23 WIB.

Rupiah sempat melanjutkan penguatannya saat dibuka terapresiasi 3 poin atau 0,02% di level Rp13.957, setelah mampu rebound dan berakhir menguat 124 poin atau 0,88% di level Rp13.960 pada perdagangan Jumat (11/5).

Kinerja pasar saham dan mata uang Indonesia terpeleset menyusul serangan teror bom terkini yang kembali mengguncang Surabaya. Bom dilaporkan meledak di parkiran Polrestabes Surabaya pagi tadi, Senin (14/5/2018), sekitar pukul 08.50 WIB.

Sebelum ledakan bom di halaman Mapolrestabes Surabaya hari ini, terjadi ledakan bom di 3 gereja pada Minggu (13/5/2018) pagi, yakni GKI Diponegoro, Gereja Santa Maria Tak Bercela, dan Gereja Pantekosta.

Meski demikian, pasar modal diyakini tidak akan terpengaruh oleh aksi teror bom yang terjadi di sejumlah lokasi di Surabaya, Jawa Timur. Pemerintah diyakini mampu menjaga stabilitas keamanan di Tanah Air.

Kepala Riset PT Koneksi Kapital Marolop Alfred Nainggolan mengatakan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan aksi tersebut tidak akan mengguncang pasar modal, terutama pergerakan harga saham.

Pertama, Indonesia telah mengalami berbagai aksi teror dan seluruh aksi tersebut telah mampu diungkap oleh pemerintah. Kedua, peristiwa tersebut terjadi di luar jam kerja bursa, sehingga daya kejut bisa lebih direda.

Ketiga, sambungnya, adalah keyakinan investor terhadap kemampuan pemerintah untuk segera mengungkap dalang dari aksi tersebut. Kepercayaan inilah yang menjadi dasar stabilitas pasar modal dalam beberapa tahun terakhir.

Kepala Riset Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi menambahkan, berkaca pada kasus bom Sarinah beberapa tahun lalu kondisi ini tidak akan mengguncang psikologi investor. Bahkan jika terjadi penurunan menurutnya hanya sementara.

“Bom yang terakhir seperti Sarinah itu ada pengaruh tapi hanya intraday. Setelah itu besoknya langsung naik terus, jadi memang dampaknya kecil,” kata Kiswoyo, seperti dilansir Bisnis.com.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper