Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terbebani Teror Bom, IHSG Melemah Pada Awal Dagang

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada awal perdagangan hari ini, Senin (14/5/2018).
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada awal perdagangan hari ini, Senin (14/5/2018).

IHSG dibuka turun 0,39% atau 23,37 poin di level 5.933,46 dan melemah 0,72% atau 42,87 poin ke level 5.913,96 pada pukul 09.09 WIB. Adapun pada perdagangan Jumat (11/5), IHSG berakhir menguat 0,83% atau 48,89 poin di level 5.956,83.

Sebanyak 7 saham bergerak menguat, 23 saham bergerak melemah, dan 549 saham stagnan dari 579 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.

Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona merah dengan tekanan utama sektor konsumer (-1,29%) dan industri dasar (-0,93%). Adapun sektor aneka industri bergerak di zona hijau dengan kenaikan tipis 0,09%.

Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memprediksikan pelemahan IHSG pada perdagangan hari ini akibat terbebani sejumlah faktor, di antaranya teror bom di Surabaya.

Dipaparkan, Wall Street berakhir mixed pada Jumat (11/5/2018) setelah saham sektor kesehatan terdongkrak dengan munculnya rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengatasi tingginya harga obat-obatan, namun saham sektor teknologi mengalami pelemahan.

Harga minyak dunia lebih rendah pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), setelah data menunjukkan jumlah rig minyak Amerika Serikat (AS) yang aktif meningkat.

Dari dalam negeri, pelemahan rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) belakangan membuat pelaku pasar khawatir. Mata uang Garuda bahkan sempat menembus ke atas Rp 14.000 per dollar AS. Jika dihitung sejak awal tahun hingga Jumat (11/5), rupiah melemah 2,99% menjadi Rp 13.960.

Pada perdagangan Jumat (11/5/2018), IHSG memang berakhir menguat 0,83% atau 48,89 poin ke level 5.956,83.

“Namun, hari ini kami berpendapat IHSG berpotensi melemah seiring pelemahan EIDO, pelemahan harga minyak dunia, tren pelemahan rupiah, dan sentimen kasus bom di Surabaya,” jelasnya dalam riset hari ini.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis27 melemah 1,01% atau 5,25 poin ke 515,16 pada pukul 09.10 WIB, setelah dibuka turun 0,65% atau 3,39 poin di posisi 517,03.

Sementara itu, indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,51%, indeks FTSE Malay KLCI turun tipis 0,07%, dan indeks PSEi Filipina menguat 2,39%.

Di kawasan Asia lainnya, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing naik 0,21% dan 0,14%. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,14% dan indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,27%. Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing naik 0,34% dan 0,68%.

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:

BBCA

-1,32%

TLKM

-1,93%

BBNI

-2,72%

ASII

-1,42%

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:

BMRI

+1,39%

INCO

+0,62%

PTPP

+1,33%

EXCL

+0,51%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper