Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Reli Bersama Minyak

Penguatan harga batu bara berlanjut pada akhir perdagangan Kamis (10/5/2018), di tengah reli minyak mentah.
Alat berat dioperasikan untuk membongkar muatan batu bara dari kapal tongkang, di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Alat berat dioperasikan untuk membongkar muatan batu bara dari kapal tongkang, di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan harga batu bara berlanjut pada akhir perdagangan Kamis (10/5/2018), di tengah reli minyak mentah.

Pada perdagangan kemarin, harga batu bara untuk kontrak Juni 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, menguat 1,35% atau 1,2 poin dan berakhir di posisi US$90/metrik ton.

Harga batu bara kontrak Juni 2018 telah menguat untuk perdagangan hari ketiga berturut-turut. Pada perdagangan Rabu (9/5), harga batu bara kontrak Juni 2018 berakhir menguat 1,37% atau 1,2 poin di posisi 88,8.

Sejalan dengan batu bara, harga minyak mentah AS mampu bertahan kuat di atas level US$71 per barel pada akhir perdagangan Kamis (10/5).

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2018 naik 22 sen dan ditutup di level US$71,36 per barel di New York Mercantile Exchange. Adapun minyak Brent untuk pengiriman Juli 2018 naik 26 sen dan mengakhiri sesi perdagangan Kamis (10/5) di level US$77,47 di ICE Futures Europe Exchange yang berbasis di London.

Dilansir Bloomberg, Jumat (11/5), bursa minyak di New York ditutup 0,3% lebih tinggi setelah diperdagangkan turun untuk sebagian besar sesi.

Peristiwa geopolitik telah mendorong relinya baru-baru ini, dengan Israel dikabarkan menyatakan telah menyerang sebagian besar fasilitas militer Iran di dalam wilayah Suriah. Kabar ini menambah ketegangan atas pecahnya kesepakatan nuklir Iran.

Di lain pihak, Arab Saudi menyatakan akan bekerja sama dengan OPEC dan sejumlah produsen non OPEC untuk mengurangi dampak kekurangan pasokan menyusul keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mundur dari kesepakatan tersebut.

“Kekhawatiran seputar peristiwa yang berlangsung di Israel dan Suriah, dengan Iran, memberi sedikit dorongan di pasar, tapi kita perlu melihat eskalasi lebih lanjut untuk benar-benar mendorongnya,” ujar Gene McGillian, seorang manajer riset pasar di Tradition Energy di Stamford, Connecticut, seperti dikutip Bloomberg.

Minyak mentah diperdagangkan pada level tertingginya sejak 2014 setelah AS menyatakan kepada pembeli minyak mentah untuk membatasi pembelian dari Iran. Pada saat yang sama, stok minyak mentah AS menyusut.

Fitch melihat langkah AS terkait Iran semakin meningkatkan risiko di Timur Tengah. UBS Group AG melihat minyak mentah Brent akan diperdagangkan di US$80 per barel dalam enam bulan, sedangkan Bank of America Merrill Lynch memprediksi minyak dapat reli ke level US$100 pada tahun depan.

Seperti diketahui, harga batu bara bisa mengikuti gerak minyak mengingat dampaknya pada biaya produksi dan pengangkutan serta pengaruh terhadap sentimen secara keseluruhan dalam pasar energi.

Pergerakan harga batu bara kontrak Juni 2018 di bursa Rotterdam

Tanggal                                    

US$/MT

10 Mei

90,00

(+1,35%)

9 Mei

88,80

(+1,37%)

8 Mei

87,60

(+1,68%)

7 Mei

86,15

(+0%)

4 Mei

86,15

(+0,06%)

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper