Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Inflasi AS Redakan Kekhawatiran Suku Bunga, Wall Street Menguat

Pergerakan tiga indeks saham acuan AS di bursa Wall Street berakhir menguat pada perdagangan Kamis (10/5/2018), setelah rilis data inflasi yang kurang bergairah meredakan kekhawatiran kenaikan suku bunga AS yang lebih cepat tahun ini.
Bursa AS Wall Street/Reuters-Carlo Allegri
Bursa AS Wall Street/Reuters-Carlo Allegri

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan tiga indeks saham acuan AS di bursa Wall Street berakhir menguat pada perdagangan Kamis (10/5/2018), setelah rilis data inflasi yang kurang bergairah meredakan kekhawatiran kenaikan suku bunga AS yang lebih cepat tahun ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir menguat 0,8% di level 24.739,53, indeks S&P 500 menanjak 0,94% di 2.723,07, sedangkan indeks Nasdaq Composite ditutup menguat 0,89% di level 7.404,98.

Dilansir Reuters, Departemen Tenaga Kerja AS merilis indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) yang mencatat kenaikan 0,2% pada April 2018. Angka ini lebih rendah dari ekspektasi para ekonom, saat meningkatnya biaya untuk bensin dan akomodasi sewa diimbangi oleh moderasi dalam harga perawatan kesehatan.

CPI inti, tidak termasuk komponen makanan dan energi, naik 0,1% pada April 2018, lebih lambat dari dua bulan sebelumnya, sekaligus tidak banyak mengubah ekspektasi pedagang tentang kenaikan suku bunga pada Juni.

Seperti diketahui, angka inflasi yang lebih tinggi dapat meningkatkan kekhawatiran atas laju kenaikan suku bunga yang lebih agresif oleh bank sentral AS, The Federal Reserve.

“Rilis CPI itu keluar pada tingkat yang tidak begitu mengkhawatirkan sejauh apa yang The Fed pikirkan,” kata Mark Kepner, seorang pedagang ekuitas di Themis Trading di Chatham, New Jersey.

“Ada kelegaan bahwa The Fed tidak harus bergerak terlalu cepat," lanjutnya.

Turut menopang bursa AS, saham Apple naik 1,43% menuju rekor level penutupan tertingginya di US$190,04. Performa Apple yang ditopang rencana buyback senilai US$100 miliar, menjadi pendorong terbesar atas penguatan indeks S&P 500 daripada saham lainnya.

Raksasa teknologi pembuat iPhone ini kian dekat untuk menjadi perusahaan pertama yang memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar US$1 triliun.

Seluruh 11 sektor utama pada S&P 500 membukukan penguatan. Indeks ini telah meningkat sebesar 3,55% dalam sepekan terakhir, lima sesi terkuatnya sejak Februari.

Di sisi lain, saham L Brands pemilik merek Victoria Secret dan saham Booking Holdings yang masing-masing turun 7,15% dan 4,74% berada di antara saham dengan penurunan terbesar dalam S&P 500 pada perdagangan Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper