Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: AS Mundur dari Kesepakatan Nuklir Iran, WTI Tembus US$70/Barel Lagi

Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) rebound dari pelemahan sebelumnya setelah Presiden Donald Trump mengumumkan akan menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran serta akan kembali menerapkan sanksi terhadap produsen minyak terbesar ketiga OPEC itu
Kilang lepas pantai./.Bloomberg-Tim Rue
Kilang lepas pantai./.Bloomberg-Tim Rue

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) rebound dari pelemahan sebelumnya setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan akan menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran serta akan kembali menerapkan sanksi terhadap produsen minyak terbesar ketiga OPEC itu.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli diperdagangkan di level US$70,02 per barel pada pukul 06.08 WIB, Rabu (9/5/2018),  setelah berakhir di angka US$68,97 pada penutupan perdagangan Selasa (8/5/2018) di bursa komoditas New York Mercantile Exchange.

Total volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 70% di atas rata-rata 100 hari.

Adapun minyak Brent untuk pengiriman Juli turun US$1,32 dan mengakhiri sesi perdagangan Selasa di level US$74,85 di ICE Futures Europe exchange di London.

Bursa minyak mengikis pelemahannya menjadi 1% di New York pada perdagangan Selasa setelah sebelumnya merosot lebih dari 4%.

Dalam pidatonya pada Selasa (8/5) waktu setempat, Trump mencirikan kesepakatan 2015 yang dimaksudkan menghentikan upaya Iran untuk senjata atom, sebagai 'rasa malu' yang besar. Perusahaan dan individu memiliki waktu hingga 180 hari untuk mengakhiri bisnis dengan entitas Iran.

Pada saat yang sama, dorongan terhadap minyak juga datang dari kabar bahwa American Petroleum Institute (API) melaporkan penurunan stok minyak mentah AS sebesar 1,85 juta barel pekan lalu. Adapun persediaan minyak sulingan dikabarkan mencatat penurunan terbesar sejak 2004.

“Sanksi-sanksi itu tidak akan mengambil begitu banyak [pasokan] minyak dari pasar, tetapi itu pasti sesuatu yang mendukung harga,” kata James Williams, presiden perusahaan riset energi WTRG Economics.

“Sementara itu, penurunan pada persediaan minyak sulingan adalah hal yang bullish,” tambah Williams, seperti dilansir dari Bloomberg.

Minyak mentah acuan AS telah melonjak di atas US$70 per barel awal pekan ini, atau pada perdagangan Senin (7/5/2018), di  saat para pedagang berspekulasi tentang langkah Trump berikutnya terhadap Iran.

“Hal ini selayaknya lebih kuat untuk harga,” kata Tariq Zahir, commodity fund manager di Tyche Capital Advisors LLC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper