Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS RUPIAH 9 MEI: Pasar Pantau Efek Putusan Trump Atas Iran & Menghitung Prospek Obligasi AS, Rupiah Melemah

Kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (9/5/2018), spot dibuka Melemah 33 Poin ke 14.085 Sementara itu, nilai tukar rupiah berakhir melemah 51 poin atau 0,36% Bagaimana pergerakan selanjutnya, ikuti pergerakannya secara live?
Rupiah./.Bisnis-Rachman
Rupiah./.Bisnis-Rachman
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Rabu (9/5/2018), spot dibuka Melemah 33 Poin ke 14.085

Sementara itu, nilai tukar rupiah berakhir melemah 51 poin atau 0,36% di Rp14.052 per dolar AS, seiring pergerakan IHSG pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (8/5/2018).

Sepanjang hari ini, rupiah terus bergerak melemah.N ilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat 3 poin atau 0,02% ke level Rp14.004 per dolar AS.

Sementara itu, kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.036 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (8/5/2018).

Data yang diterbitkan BI pagi ini terpantau menempatkan Jisdor di Rp14.036 per dolar AS, terdepresiasi 80 poin atau 0,57% dari posisi Rp13.956 pada Senin (7/5/2018).

Sedangkan, Bank Indonesia mematok kurs tengah pada Selasa (8/5/2018) di angka Rp14.036 per dolar AS, terdepresiasi 80 poin atau 0,57% dari posisi Rp13.956 pada Senin (7/5/2018).

Kurs jual ditetapkan Rp14.106 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.966 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp140.

Sementara itu, Bank Indonesia kemarin  mencatat posisi cadangan devisa Indonesia akhir April 2018 sebesar US$124,9 miliar atau turun sebesar US$1,1 miliar dibandingkan posisi Maret 2018 US$126 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) menegaskan cadangan devisa tersebut masih cukup tinggi meskipun lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Maret 2018.

"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,7 bulan impor atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," ungkapnya dalam siaran pers, Selasa (8/5/2018).

Dia menambahkan BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Dari data BI, Agusman mengungkapkan penurunan cadangan devisa pada April 2018 terutama dipengaruhi oleh penggunaan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.

Bagaimana posisi  rupiah atas dolar AS pada perdagangan selanjutnyai, simak pergerakannya secara live di Bisnis.com, di saat pasar dunia merespons sikap Presiden Donald Trump yang menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran dan terkereknya minyak mentah dunia.

15:35 WIB
Pukul 13.35 WIB: Spot Melemah 32 Poin ke 14.084

Nilai tukar rupiah melemah 32 poin atau 0,23% ke Rp14.084 per dolar AS saat IHSG menguat 2,07% ke level 5.894 pada pukul 15.31 WIB hari ini, Rabu (9/5/2018).

14:23 WIB
Pk.13.35 WIB: Rupiah Melemah 32 Poin ke Rp14.084 per Dolar AS

Rupiah melemah 32 poin atau 0,23% ke Rp14.084 per dolar AS

14:14 WIB
Penguatan Dolar Sejalan Dengan Obligasi AS

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan indeks dolar AS berlanjut pada perdagangan siang ini, Rabu (9/5/2018), saat harga minyak mentah reli dan mendorong imbal hasil obligasi lebih tinggi setelah Presiden Donald Trump menarik Amerika keluar dari kesepakatan nuklir Iran.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama menguat 0,192 poin atau 0,21% ke level 93,312 pada pukul 13.33 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka turun 0,071 poin atau 0,08% di level 93,049. Adapun pada perdagangan Selasa (8/5), indeks berakhir menguat 0,40% atau 0,371 poin di posisi 93,120.

Sementara itu, harga minyak WTI kontrak Juni 2018 lanjut menguat 2,09% atau 1,44 poin ke level US$70,50 per barel pada pukul 13.40 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan 1,43% atau 0,99 poin di posisi 70,05.

Dilansir Reuters, greenback terkerek saat imbal hasil obligasi AS bertenor jangka panjang menanjak ke level puncaknya dalam dua pekan.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik sekitar 2 basis poin di 2,98%, sedangkan harga minyak mentah menguat lebih dari 2% ke level tertingginya sejak November 2014.

“Secara keseluruhan dolar menguat menyusul keputusan Presiden Trump dengan kenaikan imbal hasil AS dan pergerakan minyak,”ujar Bart Wakabayashi, Tokyo Branch Manager of State Street.

Dalam pengumumannya di Gedung Putih pada Selasa (8/5) waktu setempat, Trump menyatakan akan menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir internasional dengan Iran.

Keputusan ini berpotensi meningkatkan risiko konflik di Timur Tengah, mengecewakan aliansi AS di Eropa, serta menebar ketidakpastian atas pasokan minyak global.

Penguatan greenback juga ditopang melemahnya kinerja mata uang euro di tengah kekhawatiran tentang gejolak politik di Italia.

Mata uang bersama tersebut, yang telah tertekan oleh indikator ekonomi yang lemah serta melebarnya perbedaan suku bunga zona Eropa dan AS, dilanda oleh perkembangan politik di Italia.

Seruan Presiden Italia Sergio Mattarella kepada partai-partai politik untuk bersatu di belakang pemerintahan yang netral, mendapatkan pertentangan sehingga meningkatkan prospek pemilihan lebih dini. Nilai tukar euro terpantau melemah 0,30% ke US$1,1828 pada pukul 13.55 WIB.

Posisi indeks dolar AS                                                                        

9/5/2018

(Pk. 13.33 WIB)

93,312

(+0,21%)

8/5/2018

93,120

(+0,40%)

7/5/2018

92,749

(+0,20%)

4/5/2018

92,566

(+0,16%)

3/5/2018

92,414

(-0,11%)

 

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

Tag : dolar as

 

13:37 WIB
Pukul 09.11 WIB: Spot Stagnan di 14.085

Nilai tukar rupiah terpantau masih belum beranjak dari level Rp14.085 per dolar AS saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,81% ke level 5.821,71 pada pukul 13.33 WIB hari ini, Rabu (9/5/2018).

12:40 WIB
Pukul 12.25 WIB: Pasar Pantau Efek Putusan Trump Atas Iran & Menghitung Prospek Obligasi AS, Rupiah Melemah

Indeks dolar AS terpantau menguat 0,13% atau 0,118 poin ke level 93,238.

"Dolar menguat secara keseluruhan, sekali lagi setelah keputusan Presiden Trump dengan hasil AS naik dan minyak bergerak," kata Bart Wakabayashi, Tokyo Branch Manager State Street, seperti dikutip Reuters.

"Opini tampaknya terbagi di antara pelaku pasar mengenai seberapa jauh imbal hasil obligasi AS akan menguat, sehingga dolar bisa masuk untuk berfluktuasi,” lanjutnya.

 

 

10:57 WIB
Rupiah Masih Tembus 14.000, Analis Mulai Sebut Kondisi Politik Dalam Negeri

Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.074 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu (9/5/2018).

Data yang diterbitkan BI pagi ini terpantau menempatkan Jisdor di Rp14.074 per dolar AS, terdepresiasi 38 poin atau 0,27% dari posisi Rp14.036 pada Senin (7/5).

Adapun pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah 33 poin atau 0,23% ke level Rp14.085 per dolar AS pada pukul 9.11 WIB.

Sementara itu, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang dunia terpantau menguat 0,07% atau 0,062 poin ke level 93,182 pada pukul 10.16 WIB.

Sebelumnya, indeks dolar dibuka melemah 0,08% atau 0,07 poin di posisi 93,049 setelah pada perdagangan Selasa (8/5) ditutup menguat 0,4% atau 0,371 poin ke level 93,120.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan pelemahan rupiah terjadi karena investor asing cenderung menarik dana keluar dari pasar modal di tengah ketidakpastian politik dalam negeri menjelang pilkada serentak 2018 dan pemilihan presiden 2019 mendatang.

“Akibat carut marut politik dalam negeri sehingga, banyak investor asing menarik modal keluar sebelum waktunya, sehingga rupiah dan IHSG melemah,” ungkap Ibrahim kepada Bisnis.com, Rabu (9/5/2018).

Mengenai dolar AS, Ibrahim mengatakan ada tiga faktor yang menyebabkan dolar AS mengalami penguatan, di antaranya spekulasi kenaikan suku bunga AS, perang dagang AS dengan China, serta masalah geopolitik khususnya mengenai Iran.

10:55 WIB
Pk. 09.11 WIB: Rupiah Melemah ke 14.085

Rupiah melemah 33 poin atau 0,23% ke 14.085

09:17 WIB
Pukul 9.11 WIB: Spot Dibuka Melemah 33 Poin ke 14.085

Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah 0,23% atau 33 poin ke level Rp14.085 per dolar AS.

07:57 WIB
Pk. 07:50 WIB: Indeks Dolar Naik Tipis

Di saat dunia tengah mempelajari sikap Presiden AS Donald Trump yang akan menarik Amerika serikat dari kesepakatan nuklir Iran, idneks dolar AS pada perdagangan pagi ini hanya naik tipis.

Pada pk. 07:50 WIB, indeks dolar AS naik 0,01% ke 93,128.

Pada perdagangan Selasa atau kemarin, idneks dolar ditutup menguat 0,40% ke 93,120.

08:00 WIB
Pasar Respons Sikap Trump Soal Kesepakatan Nuklir Iran

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Presiden AS Donald Trump menyatakan Amerika Serikat akan menarik diri dari perjanjian internasional 2015 yaitu Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) yang berisikan persetujuan bagi Iran untuk membatasi aktivitas nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi ekonomi. Trump juga menyatakan akan kembali menerapkan sanksi terhadap Iran.

“Masih ada sedikit ketidakpastian tentang masa depan kesepakatan tersebut, bahkan ketika AS telah menegaskan rencananya,” ujar Brian Daingerfield, macro strategist di NatWest Markets di Stamford, Connecticut, seperti dilansir dari Reuters.

Keputusan untuk keluar dari perjanjian dengan Iran kemungkinan akan meningkatkan risiko konflik di Timur Tengah, mengecewakan aliansi Amerika di Eropa, serta mengganggu pasokan minyak global. Trump mengatakan bersedia merundingkan kesepakatan baru dengan Iran.

“Dia [Trump] tidak menutup pintu dan menghindarinya. Dia menginginkan kesepakatan baru. Peluang untuk mencoba lagi terbuka,” kata Brian Battle, director of trading di Performance Trust Capital Partners di Chicago.

 


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper