Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bekasi Fajar Bagi Dividen Rp96,47 Miliar

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. (BEST) menyetujui pembagian dividen tahun buku 2017 senilai Rp10 per saham atau sebesar Rp96,47 miliar.
Jajaran direksi dan komisaris PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. (BEST) melakukan foto bersama di sela-sela Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu (9/5/2018)./Bisnis-Istimewa
Jajaran direksi dan komisaris PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. (BEST) melakukan foto bersama di sela-sela Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu (9/5/2018)./Bisnis-Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. (BEST) menyetujui pembagian dividen tahun buku 2017 senilai Rp10 per saham atau sebesar Rp96,47 miliar.

Investor Relation BEST, Seri, mengatakan rasio pembagian dividen (payout ratio) ini mencapai 20% dari raihan laba bersih konsolidasi sepanjang 2017 senilai Rp483,387 miliar.

“Pembagian dividen akan dilakukan pada 6 Juni 2018,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (9/5/2018).

Menurut Seri, total nilai dividen tunai tahun buku 2017 ini lebih tinggi 191,55% dibandingkan dengan dividen tunai 2016 yang hanya sebesar Rp3,43 per saham. Payout ratio-nya juga meningkat dari 9,85% dari laba bersih menjadi 20% dari laba bersih.

Sepanjang 2017 perseroan membukukan penjualan lahan industri seluas 42,2 hektare atau melampaui target yang ditetapkan sebelumnya antara 30-40 hektare.

“Pada tahun ini kami menaikkan target luas penjualan lahan industri menjadi 35-45 hektare dengan target harga rata-rata penjualan Rp2,6 juta-Rp3,2 juta per meter persegi,” ujarnya.

Hingga tiga bulan pertama 2018, perseroan telah menjual 4,4 hektare lahan dan memiliki pipeline sebanyak 79,6 hektare.

Seri menambahkan pada tahun lalu perseroan membukukan penjualan mencapai Rp1,006 triliun.

“Pada tahun ini, ditargetkan penjualan meningkat 10%-15% dengan tetap mempertahankan marjin keuntungan EBITDA minimum 60% dan marjin laba bersih antara 40%-50%,” paparnya.

Pada triwulan pertama 2018, penjualan perseroan tumbuh 14% menjadi Rp211 miliar, dibandingkan periode yang sama 2017. EBITDA naik 24% menjadi Rp130 miliar dan laba bersih meningkat 12% menjadi Rp94 miliar.

Strategi manajemen BEST pada tahun ini adalah tetap fokus pada pengembangan kawasan industri MM2100, terutama peningkatan nilai strategis lokasi kawasan industri dari pembangunan infrastruktur di Bekasi dan sekitarnya, seperti JORR II Cibitung-Cilincing, tol layang Jakarta-Cikampek, rencana pembangunan Tol Jakarta-Cikampek Selatan, proyek perluasan Tanjung Priok, dan pembangunan Pelabuhan Patimban.

Sementara itu, Direktur Utama BEST, Yoshihiro Kobi, mengungkapkan perseroan mengembangkan bisnis untuk mendukung kegiatan di kawasan industri dengan mengoperasikan hotel bisnis bintang empat, yaitu Hotel Enso, yang telah diluncurkan pada November 2017.

“BEST juga mengembangkan BeFa Square yang akan dioperasikan pada pertengahan tahun ini, membangun Waste Water Treatment Plant yang ditargetkan selesai pada 2019 serta melakukan optimalisasi sarana pendukung industri dengan penyewaan Standard Factory Building dan Modern Logistic Center,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper