Minyak WTI Tembus US$70 Per Barel, Harga Karet Rebound

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet berhasil rebound pada perdagangan hari ini, Senin (7/5/2018), didorong meningkatnya permintaan dan penguatan minyak mentah.

Harga karet untuk pengiriman Oktober 2018, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup menguat 0,78% atau 1,50 poin di level 193,50 yen per kilogram (kg).

Karet rebound saat dibuka dengan kenaikan 0,36% atau 0,70 poin di posisi 192,70, setelah berakhir melemah 0,47% atau 0,90 poin di level 192 pada perdagangan Rabu (2/5).

“Harga karet fisik lebih mahal daripada bursa berjangka, sehingga mendorong permintaan untuk bursa berjangka,” ujar Gu Jiong, analis perusahaan broker Yutaka Shoji, seperti dikutip Bloomberg.

Sejalan dengan karet, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2018 menguat 0,82% ke posisi U$70,29 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 14.30 WIB.

Harga minyak mentah Amerika Serikat menguat saat pelaku pasar bersiap untuk pengenaan sanksi kembali oleh AS terhadap produsen minyak, Iran.

Dilansir Bloomberg, meskipun Presiden AS Donald Trump belum mengumumkan apakah negaranya akan menarik diri dari kesepakatan antara Iran dan sejumlah negara lain seiring tenggat waktu 12 Mei yang semakin dekat, para pejabat pemerintah AS memposisikan untuk negosiasi.

“Sanksi baru, yang akan menghapus beberapa pasokan minyak mentah Iran dari pasar global, akan memperketat keseimbangan antara permintaan dan penawaran serta mendukung harga minyak mentah," ungkap Takayuki Nogami, kepala ekonom di Badan Minyak, Gas & Logam Nasional Jepang.

Turut menopang karet, nilai tukar yen hari ini terpantau melemah 0,08% atau 0,09 poin ke posisi 109,21 per dolar AS pada pukul 14.40 WIB, setelah dibuka stagnan di level 109,12.

Seperti diketahui, pergerakan harga karet biasanya berbanding terbalik dengan yen. Pelemahan yen memberikan angin segar bagi karet dan dapat mengangkat harga komoditas ini dengan adanya potensi peningkatan permintaan dari pembeli.

Pergerakan Harga Karet Kontrak Oktober 2018 di Tocom

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel