Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korut-Korsel Akur, Indeks Kospi & Won Kompak Menguat

Indeks Kospi Korea Selatan berhasil melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, Senin (30/4/2018), bersama apresiasi mata uang won.
Bursa Kospi/koreajoongangdaily
Bursa Kospi/koreajoongangdaily

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Kospi Korea Selatan berhasil melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, Senin (30/4/2018), bersama apresiasi mata uang won.

Kospi berakhir menguat 0,92% atau 22,98 poin di level 2.515,38, setelah dibuka dengan kenaikan 0,40% atau 9,89 poin di posisi 2.502,29. Pada perdagangan Jumat (27/4), Kospi berakhir menguat 0,68% atau 16,76 poin di posisi 2.492,40.

Sebanyak 434 saham menguat, 291 saham melemah, dan 45 saham stagnan dari 770 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada akhir perdagangan hari ini.

Sejumlah saham terpantau menopang pergerakan Kospi pada akhir perdagangan hari ini, di antaranya Woori Bank (+0,31%), Kyungbang Ltd. (+1,36%), dan Meritz Fire & Marine Insurance Co. Ltd. (+2,20%).

Di sisi lain, saham Donghwa Pharm Co. Ltd. dan KR Motors Co. Ltd. yang masing-masing melemah 0,86% dan 1,04% berada di antara saham yang bergerak negatif.

Sejalan dengan Kospi, nilai tukar won berakhir terapresiasi 0,80% atau 8,65 poin di level 1.068,06, penguatan di hari kedua berturut-turut. Pada perdagangan Jumat (27/4), won berhasil rebound dengan berakhir menguat 0,38% atau 4,15 poin di posisi 1.076,70.

Dilansir Bloomberg, penguatan indeks Kospi dan won Korsel ditopang sentimen pertemuan bersejarah pemimpin negeri ginseng dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, beserta penurunan imbal hasil obligasi AS.

Kim Jong Un berjanji akan melakukan denuklirisasi serta mengakhiri ketegangan antara kedua Korea yang telah berlangsung sekitar tujuh dekade setelah bertemu Presiden Korea Selatan Moon Jae In pada hari Jumat (27/4).

Di sisi lain, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun mencatat kenaikan dua hari pertama dalam lebih dari tiga pekan. Meski demikian, data yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal I/2018 mendorong penurunan imbal hasil 10 tahun sebesar 3 bps ke level 2.95% pada Jumat.

“Pertemuan besar-besaran Korea Utara-Korea Selatan membantu sentimen terhadap aset berisiko di regional,” ujar Stephen Innes, kepala perdagangan untuk Asia Pasifik di Oanda, dalam risetnya.

“Namun tetap ada sikap hati-hati mengingat kenaikan pada imbal hasil obligasi AS bisa jadi belum usai,” tambah Innes.

Pergerakan Indeks KOSPI

Tanggal

Level

Perubahan

30/4/2018

2.515,38

+0,92%

27/4/2018

2.492,40

+0,68%

26/4/2018

2.475,64

+1,10%

 Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper