Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telkom Kucurkan 50% Capex untuk Bisnis Seluler

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk mengucurkan 50% belanja modal tahun 2018 untuk bisnis seluler.
Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Alex J. Sinaga (keempat kiri) bertumpu tangan dengan jajaran Direksi Telkom lainnya, seusai RUPST, di Jakarta, Jumat (27/4)./ANTARA-Muhammad Adimaja
Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Alex J. Sinaga (keempat kiri) bertumpu tangan dengan jajaran Direksi Telkom lainnya, seusai RUPST, di Jakarta, Jumat (27/4)./ANTARA-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk mengucurkan 50% belanja modal tahun 2018 untuk bisnis seluler.

Direktur Keuangan PT Telkom (Persero) Tbk, Harry M Zen mengatakan pihaknya telah mengalokasikan sekira 50% dari total belanja modal (capital expenditure/capex) untuk mendukung bisnis seluler. Porsi sebesar itu digunakan untuk memperkuat jaringan, memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas pelayanan.

Perseroan menganggarkan Rp32,1 triliun atau 25% dari pendapatan yang didapatkan pada 2017 yakni Rp128,3 triliun.

Adapun, dalam laporan tahunan 2017, di tahun ini pihaknya melalui anak usahanya, PT Telekomunikasi Seluler gencar menggenjot jaringan 4G. Utamanya, melalui pemanfaatan frekuensi 2,3 GHz dengan lebar spektrum 30 MHz.

Dari sisi operasional, pihaknya mengoperasikan base transceiver station (BTS) dengan 29.061 menara. Rincinya, 11.061 menara dikelola Mitratel dan Telkomsel sekira 18.000 menara.

Untuk menunjang performa, pihaknya juga melakukan modernisasi BTS dengan melakukan fiberisasi backhaul yang pada 2017 telah mencapai 58%.
"Kurang lebih segitu untuk seluler. Kami kan memang perlu memperkuat network kami, coverage kami, kualitas layanan," ujarnya usai menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel Four Seasons Jakarta, Jumat (27/4/2018).

Kendati demikian, bila dari pertumbuhan pelanggan, dia mengakui tahun ini bakal melambat. Pihaknya pun mengeset ulang pertumbuhan pelanggan tahun ini. Perlambatan penambahan pelanggan ini,sebagai akibat registrasi kartu seluler prabayar.

"Sebelumnya 60%, sekarang kita 50%," katanya.

Selain seluler, guna mengimbangi penurunan pendapatan dari SMS dan telepon, pihaknya juga mengembangkan lini usaha teknologi finansial, gim dan musik. Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan peluang naiknya konsumsi data dari naiknya penggunaan ponsel pintar.

"Kami fokusnya di fintech, games dan musik," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper