Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPP Tebar Dividen Rp46,87 per Saham

PTPP memutuskan pembagian dividen Rp290 miliar atau Rp46,87 per saham atau setara dengan 20% dari laba bersih periode 2017 sebesar Rp1,02 triliun.
Pekerja mengerjakan proyek pembangunan hunian bertingkat PT PP (Persero) Tbk. di Jakarta, Senin (29/5)./JIBI-Dwi Prasetya
Pekerja mengerjakan proyek pembangunan hunian bertingkat PT PP (Persero) Tbk. di Jakarta, Senin (29/5)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA — PT PP (Persero) Tbk. menebar dividen 20% dari laba bersih periode 2017. Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PTPP, Kamis (26/4), memutuskan pembagian dividen Rp290 miliar atau Rp46,87 per saham atau setara dengan 20% dari laba bersih periode 2017 sebesar Rp1,02 triliun.

“Rasio pembayaran dividen ini memberikan ruang fleksibilitas keuangan yang besar bagi PTPP untuk mendanai proyek infrastruktur hingga investasi perseroan,” ujar Sekretaris Perusahaan PTPP Nugroho Agung Sanyoto, Kamis (26/4/2018).

Berdasarkan laporan keuangan 2017, emiten berkode saham PTPP itu membukukan pendapatan usaha Rp21,50 triliun pada tahun lalu. Pencapaian tersebut naik 30,69% dibandingkan dengan periode 2016 senilai Rp16,45 triliun.

Dari pendapatan tersebut, PTPP berhasil mengantongi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk Rp1,45 triliun. Jumlah tersebut naik 42,15% dari periode sebelumnya Rp1,02 triliun.

Berdasarkan konsensus kinerja keuangan yang dilansir dari Bloomberg, keuntungan yang didapatkan PTPP pada 2017 melebihi ekspektasi. Para analis memperkirakan perseroan mengantongi laba bersih Rp1,43 triliun pada 2017.

Akan tetapi, pendapatan yang dibukukan oleh PTPP masih di bawah ekspektasi analis. Tercatat, konsensus memperkirakan pendapatan kontraktor pelat merah itu tahun ini dapat menembus Rp22,95 triliun.

Di sisi lain, PTPP berhasil menjaga tren arus kas dari operasional tetap positif sejak 2013. Pada 2017, arus kas operasional perseroan tercatat senilai Rp1,46 triliun.

Sebagai catatan, arus kas operasional PTPP positif pada rentang 2013-2016. Nilai arus kas operasional tiap tahunnya yakni 2013 Rp650 miliar, 2014 Rp291 miliar, 2015 Rp25 miliar, dan 2016 Rp986 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper