Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontrak Logam Mulia Seragam Memerah

Harga logam mulia di bursa komoditas kompak mengalami pelemahan pada perdagangan Rabu (25/4) di tengah kondisi menguatnya dolar Amerika Serikat, mata uang yang paling banyak digunakan dalam transaksi berjangka.
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Harga logam mulia di bursa komoditas kompak mengalami pelemahan pada perdagangan Rabu (25/4) di tengah kondisi menguatnya dolar Amerika Serikat, mata uang yang paling banyak digunakan dalam transaksi berjangka.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia mengalami penguatan 0,216 poin atau 0,24% menjadi 90,982 pada perdagangan kemarin. Angka itu merupakan level tertinggi dalam 3 bulan dengan penghitungan year-to-date (ytd) menurun 1,26%.

Pada waktu yang sama, terpantau harga emas spot juga melempem 3,48 poin atau 0,26% menjadi US$1.326,87 per troy ounce. Secara ytd, harga masih tercatat tumbuh 1,85%.

Harga emas Comex kontrak teraktif Juni 2018 terpantau turun 4,20 poin atau 0,32% menuju US$1.328,80 per troy ounce. Sepanjang tahun berjalan, harga naik 1,69%.

Pada sesi sebelumnya, harga emas sempat mengalami penguatan setelah melemah 3 sesi beruntun di tengah pelemahan dolar AS dari level tertinggi dalam 3 bulan pada Senin (23/4) lalu.

Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures di Chicago David Meger menuturkan bahwa dolar AS telah mendapatkan dorongan penguatan akhir–akhir ini di tengah naiknya imbal hasil treasury AS hingga tembus 3% dan ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga The Fed.

“Emas sebagai safe haven diuntungkan dari meningkatnya geopolitik dan risiko finansial, tapi tertekan oleh prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed,” ungkap Meger dikutip Bisnis dari Bloomberg, Rabu (25/4/2018).

“Karena tingkat suku bunga, harga [emas] menjadi lebih rendah,” kata analis Capital Economics Simona Gambarini. Meski demikian, ujarnya, dia menilai masih ada faktor ketegangan geopolitik yang berpotensi menguatkan harga.

Harga platinum dan paladium juga terpantau memerah. Platinum melemah 6,30 poin atau 0,67% menjadi US$928,70 per troy ounce, sedangkan paladium jatuh 8,60 poin atau 0,89% menuju US$963,05 per troy ounce, turun dalam 5 sesi menuju level terendah dalam lebih dari 2 pekan.

Penurunan harga paladium itu terjadi seiring dengan kabar bahwa Pemerintahan Presiden Donald Trump akan memberi keringanan pada sanksi yang ditujukan untuk perusahaan aluminium terbesar di luar China yakni United Co. Rusal (Rusia).

“Paladium telah mengikuti harga logam dasar pada lintasan ke bawah di mana AS mempertimbangkan mencabut sanksi terhadap Rusal dan kemungkinan tidak akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia,” papar Commerzbank dalam laporannya.

Melengkapi pelemahan logam mulia, terpantau harga perak spot mengalami pelemahan 0,05 poin atau 0,28% menjadi US$16,68 per troy ounce. Harga perak di Comex untuk pengiriman Juli 2018 lesu 0,04 poin atau 0,25% menjadi US$16,75 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper