Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Lanjutkan Reli, Batu Bara Menguat

Pada perdagangan Senin, harga batu bara untuk kontrak Januari 2019, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, menguat 0,59% atau 0,50 poin dan ditutup di posisi US$85,55/metrik ton.
Pekerja berjalan di atas timbunan batu bara, di Asam-asam, Kalimantan Selatan./Bloomberg-Dadang Tri
Pekerja berjalan di atas timbunan batu bara, di Asam-asam, Kalimantan Selatan./Bloomberg-Dadang Tri

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara melanjutkan ditutup menguat pada akhir perdagangan Senin (23/4/2018), sejalan dengan penguatan harga minyak mentah.

Pada perdagangan Senin, harga batu bara untuk kontrak Januari 2019, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, menguat 0,59% atau 0,50 poin dan ditutup di posisi US$85,55/metrik ton.

Adapun pada perdagangan Jumat pekan lalu (20/4), harga batu bara berakhir stagnan pada level US$85,05 per metrik ton.

Penguatan batu bara ini sejalan dengan harga minyak mentah yang menguat saat perselisihan di kawasan Timur Tengah yang menjadi rumah bagi hampir separuh jumlah minyak global memburuk.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2018 naik 24 sen atau 0,4% dan berakhir di US$68,64 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Juni 2018 menguat 65 sen dan ditutup di US$74,71 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium US$6,07 terhadap WTI Juni.

Dilansir Bloomberg, minyak WTI berhasil mengikis pelemahan di awal sesi perdagangan dan menguat mendekati US$69 per barel, setelah kelompok pemberontak Houthis yang didukung Iran di Yaman gagal meluncurkan serangan rudal terhadap Arab Saudi, sedangkan pasukan yang dipimpin kerajaan menewaskan seorang pemimpin senior kelompok tersebut.

Pergolakan ini mengimbangi sentimen kemerosotan dalam komoditas setelah AS melunakkan posisinya atas sanksi terhadap raksasa aluminium Rusia, United Co. Rusal.

“Tampaknya akan menjadi eskalasi, tetapi Arab Saudi sangat pandai menembak jatuh rudal-rudal,” kata Phil Flynn, analis pasar senior di Price Futures Group Inc. di Chicago. “Kekhawatiran terhadap minyak benar-benar datang pada apa yang terjadi jika eskalasi memukulnya?”

Minyak telah meningkat lebih dari 5% bulan ini di tengah ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Pada saat yang sama, upaya pemotongan OPEC terus mengikis kelebihan minyak di seluruh dunia.

“Tidak perlu memperpanjang upaya pembatasan suplai jika harga minyak terus naik,” ujar Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanganeh, menurut kantor berita kementerian Shana.

Pergerakan harga batu bara kontrak Juni 2018 di bursa Rotterdam

Tanggal                                    

US$/MT

23 April

85,55

(+0,39%)

20 April

85,05

(0%)

19 April

85,05

(+1,31%)

18 April

83,95

(+2%)

17 April

82,30

(-2,66%)

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper