Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Kinerja Reksa Dana Berbalik Positif

Setelah sempat mencatatkan kinerja negatif sepanjang kuartal I/2018, kinerja indeks reksa dana mulai menunjukkan perbaikan pada April ini.

Bisnis.com, JAKARTA— Setelah sempat mencatatkan kinerja negatif sepanjang kuartal I/2018, kinerja indeks reksa dana mulai menunjukkan perbaikan pada April ini.

Berdasarkan data Infovesta Utama yang dipublikasikan Senin (16/4), seluruh indeks reksa dana membukukan kinerja positif selama pekan lalu. Kenaikan tertinggi dicetak oleh indeks reksa dana saham yang menanjak 1,34%, setelah pada pekan sebelumnya sempat terkoreksi 0,43%.

Posisi kedua ditempati oleh indeks reksa dana campuran yang naik 1,04%. Sementara itu, indeks reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang hanya menguat tipis. Unggulnya indeks reksa dana saham dan campuran tersebut tak terlepas oleh kinerja pasar saham yang lebih baik dibandingkan dengan pasar obligasi pada pekan lalu.

Membaiknya kinerja sepanjang pekan lalu membuat kinerja sepanjang tahun berjalan ikut terdongkrak. Hingga 13 April 2018, indeks reksa dana saham tercatat positif 0,11% atau unggul dari indeks acuannya, yakni indeks harga saham gabungan (IHSG) yang tercatat -1,34%. Adapun, indeks reksa dana campuran tercatat 0,61% dan indeks reksa dana pendapatan tetap sebesar 0,48%.

Direktur Avrist Asset Management Hanif Mantiq menjelaskan, positifnya kinerja reksa dana sebenarnya tidak terlepas dari faktor eksternal. Pada kuartal I/2018, pasar modal dunia termasuk Indonesia disibukkan dengan tiga isu besar, yakni pergantian pemimpin The Fed, kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, serta perang dagang yang melibatkan AS dengan China.

Memasuki kuartal II/2018, isu itu telah mereda dan tekanan terhadap pasar berkurang. "Saat ini tekanan hanya dari Suriah. Tapi ini tidak akan separah seperti kuartal pertama lalu," katanya kepada Bisnis, Senin (16/4).

Hanif memprediksi, pasar saham akan menunjukkan perbaikan secara perlahan hingga akhir tahun. Sementara itu, khusus untuk indeks reksa dana pendapatan tetap, yang menjadi penopang adalah obligasi pemerintah. Pada bulan ini, pembelian obligasi pemerintah cukup tinggi.

"Di tengah aksi jual atau ambil untung pasar saham, ada perlawanan dari obligasi. Pembelian obligasi pemerintah bagus, tapi yang swasta masih belum bagus. Ini sudah cukup jadi perlawanan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper