Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Variatif, IHSG Bertahan Kuat Pada Akhir Sesi I

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (17/4/2018), saat bursa lainnya di Asia bergerak variatif.
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (17/4/2018), saat bursa lainnya di Asia bergerak variatif.

IHSG menguat 0,11% atau 7,21 poin ke level 6.293,96 di akhir sesi I, setelah dibuka dengan kenaikan 0,07% atau 4,12 poin di level 6.290,86.

Pada perdagangan Senin (16/4), IHSG berhasil membukukan rebound dengan berakhir menguat 0,26% atau 16,42 poin di level 6.286,75. Sebanyak 180 saham menguat, 157 saham melemah, dan 238 saham stagnan dari 575 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona hijau dengan support utama sektor pertanian (+0,70%) dan tambang (+0,70%). Adapun sektor konsumer menetap sendiri di zona merah dengan pelemahan 0,27%.

Indeks saham lainnya di Asia Tenggara bergerak variatif siang ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,20%), indeks FTSE Malay KLCI (+0,17%), indeks SE Thailand (-0,20%), dan indeks PSEi Filipina (-1,58%).

Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,10% dan Topix turun 0,18%. Adapun, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,25% dan indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,24%.

Sementara itu, di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing melemah 0,35% dan 0,51%.

Dilansir Bloomberg, bursa saham di Asia berfluktuasi saat investor mencerna serangkaian data ekonomi dari China serta mencari prospek baru setelah berminggu-minggu volatilitas yang dipicu oleh gesekan perdagangan dan konflik geopolitik.

Laporan Biro Statistik Nasional China (NBS) pada Selasa (17/4/2018) mengungkapkan produk Domestik Bruto (PDB) China tumbuh 6,8% pada kuartal I/2018 dari tahun sebelumnya. Capaian ini sama dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya serta sejalan dengan proyeksi dalam survei Bloomberg.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper