Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak Usaha Krakatau Steel (KRAS) Siap IPO November 2018

Krakatau Bandar Samudera telah mendapat restu dari pemegang saham untuk melepas saham ke publik lewat penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Aksi korporasi anak usaha Krakatau Steel itu dijadwalkan berlangsung pada November 2018.
Pelabuhan Cigading/Ilustrasi-panoramio.com
Pelabuhan Cigading/Ilustrasi-panoramio.com

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) telah mendapat restu dari pemegang saham untuk melepas saham ke publik lewat penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Aksi korporasi anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. itu dijadwalkan berlangsung pada November 2018.

Direktur Utama KBS, Tonno Sapoetro mengatakan perseroan telah mengantongi izin prinsip dari Kementerian BUMN untuk menggelar IPO. Saat ini, perseroan tengah mempersiapkan lelang lembaga profesi dan penunjang pasar modal yang akan membantu persiapan IPO.

"Kementerian [BUMN] sudah memberikan green line [untuk IPO]. Kami akan menggunakan buku [laporan keuangan] Juni 2018 karena IPO kami November 2018," jelas Tonno kepada Bisnis.com selepas acara sosialisasi pemberian izin pemanduan dan penundaan kapal kepada KBS di Jakarta, Senin malam (16/4/2018).

Sebelumnya, manajemen menyebutkan jumlah saham yang akan dilepas ke publik mencapai 20%--30%. Namun, KBS belum menentukan target dana yang akan dihimpun melalui IPO. Tonno menuturkan perseroan akan melakukan sejumlah aksi korporasi sebelum menggelar IPO.

Dia mengungkapkan entitas KBS akan diperkuat dengan lini usaha logistik lewat akuisisi dua perusahaan, yakni PT Wahana Sentana Baja dan Perusahaan Bongkat Muat Multi Sentana Baja. Kedua perusahaan itu saat ini dimiliki Yayasan Badan Pengelola Kesejahteraan Krakatau.

Dua perusahaan itu nantinya akan melebur dalam entitas Krakatau Logistic Services yang berada di bawah naungan KBS. "Potensi bisnis logistik kan besar. Ini juga jadi sweetener buat IPO nanti," ungkapnya.

Untuk diketahui, KBS merupakan badan usaha pelabuhan yang mengelola Pelabuhan Cigading di Banten. Pelabuhan itu merupakan pelabuhan curah kering terbesar di Indonesia dengan kapasitas 25 juta ton. Cigading saat ini juga menjadi pintu gerbang arus barang curah seperti baja, semen, gula, biji-bijian, dan pupuk.

Pada 2017, volume bongkar muat di Pelabuhan Cigading mencapai 17,66 juta ton dengan kunjungan kapal sebanyak 633 unit. Sepanjang 2018, volume bongkar muat diproyeksi tumbuh 14% menjadi 20 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper