Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lima Sektor Menguat, IHSG Ditutup Rebound

IHSG ditutup menguat 0,26% atau 16,42 poin di level 6.286,75, mengakhiri koreksi dua hari berturut-turut, setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,15% atau 9,31 poin di level 6.279,63.
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan, di Jakarta, Selasa (27/2/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan, di Jakarta, Selasa (27/2/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA— Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup rebound pada perdagangan awal pekan ini, Senin (16/4/2018).

IHSG ditutup menguat 0,26% atau 16,42 poin di level 6.286,75, mengakhiri koreksi dua hari berturut-turut, setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,15% atau 9,31 poin di level 6.279,63.

Pada perdagangan Jumat pekan lalu (13/4), IHSG melemah 0,64% atau 40,47 poin dan berakhir di level 6.270,33. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 6.262,24 – 6.305,03.

Dari 575 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 172 saham menguat, 193 saham melemah, dan 210 saham stagnan.

Berdasarkan data Bloomberg, lima dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor aneka konsumer yang menguat 0,97%, disusul sektor aneka industry yang naik 0,91%.

Adapun empat sektor lainnya melemah, dipimpin oleh sektor tambang yang turun 0,52% dan disusul sektor properti (-0,42%).

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir rebound 0,34% atau 1,89 poin ke level555,64, setelah dibuka menguat 0,27% atau 1,48 poin di level 555,23.

Baca juga: 11 Saham Pimpin Indeks Bisnis27 ke Zona Hijau di Akhir Sesi I

Sementara itu, Neraca Perdagangan Maret 2018 tercatat mengalami surplus sebesar US$1,09 miliar. Surplus ini merupakan surplus pertama sejak Januari 2018. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto menuturkan surplus ini terjadi karena adanya surplus ekspor nonmigas. Walaupun, nilainya terkoreksi oleh defisit di migas sebesar US$924,5 juta ini disebabkan oleh minyak mentah dan hasil minyak.

"Defisit pada Maret 2018 ini tercatat lebih rendah dari 2017 sebesar US$1,40 miliar, tetapi lebih tinggi dari surplus Maret 2016 sebesar US$510 juta," kata Kecuk, Senin (16/4/2018).

Indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau variatif sore ini dengan indeks FTSE Malay KLCI (+0,55%), indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,19%), dan indeks PSEi Filipina (-0,38%).

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

HMSP

+2,49

UNVR

+2,64

ASII

+1,33

TLKM

+1,09

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

BBCA

-0,66

INTP

-3,97

IBST

-18,75

DSSA

-20,00

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper