Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Tak Pedulikan Krisis Suriah, Indeks Topix Lanjutkan Penguatan

Indeks Topix ditutup menguat 0,4% atau 6,86 poin ke posisi 1.736,22 setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,16% atau 2,73 poin di posisi 1.732,09.
Indeks Topix
Indeks Topix

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham ditutup menguat pada akhir perdagangan awal pekan hari ini, Senin (16/4/2018) setelah ketegangan di Timur Tengah mereda dan investor menimbang penurunan tingkat dukungan Perdana Menteri Shinzo Abe.

Indeks Topix ditutup menguat 0,4% atau 6,86 poin ke posisi 1.736,22 setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,16% atau 2,73 poin di posisi 1.732,09.

Dari 2.059 saham pada indeks Topix, 1.186 saham di antaranya menguat, sedangkan 788 saham melemah, dan 85 saham lainnya stagnan.

Sementara itu, indeks Nikkei 225 ditutup menguat 0,26% atau 56,79 poin 21.835,53 poin setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,3% atau 64,81 poin ke level 21.843,55.

Dari 225 saham pada indeks Topix, 143 saham di antaranya menguat, 76 saham melemah, dan 6 saham stagnan.

Sektor Farmasi dan ritel memberikan dorongan terbesar pada indeks Topix, dengan saham Astellas Pharma menguat 2,2%, sedangkan saham Seven & I Holdings menguat 1,4%.

Yen sedikit berubah setelah jatuh selama dua hari karena investor berspekulasi bahwa kekhawatiran seputar Suriah tidak akan meningkat menjadi konflik destabilisasi.

Di dalam negeri, dukungan untuk kabinet Abe turun menjadi 26,7% dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh Nippon TV. Ini adalah kali pertama angka dukungan jatuh di bawah 30% sejak berkuasa Desember 2012.

"Efek serangan terhadap Suriah pada pasar terbatas," kata Maekawa Shogo, ahli strategi pasar global di JPMorgan Asset Management, seperti dikutip Bloomberg. "Itu tidak memicu kenaikan yen, membuat investor tidak khawatir tentang potensi penurunan pendapatan perusahaan."

Indeks Topix sempat melemah di tengah meningkatnya risiko politik seputar Abe. Keprihatinan politik bisa "meletus lagi" setelah penurunan level dukungan perdana menteri dan pemerintahannya pada Maret, ungkap tim analis Nomura Holdings Inc. yang dipimpin oleh Hisao Matsuura dalam sebuah catatan kepada klien.

Jika Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang mampu mempertahankan peringkat dukungannya dalam kisaran 30% hingga 40%, Abe dapat mempertahankan posisinya hingga 2021, ungkap kepala analis Goldman Sachs, Kathy Matsui dalam wawancara dengan Bloomberg TV, 29 Maret 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper