Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Turun di Akhir Pekan, Bursa Asia Diperkirakan Bergerak Melemah

Bursa saham Asia menghadapi awal pekan yang sedikit lebih lemah setelah penurunan di bursa saham AS pada Jumat menyusul aksi serangan AS di Suriah.
bursa asia
bursa asia

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia menghadapi awal pekan yang sedikit lebih lemah setelah penurunan di bursa saham AS pada Jumat, menyusul aksi serangan AS di Suriah.

Bursa Berjangka di sebagian besar pasar saham Asia dibuka melemah pada perdagangan Senin (16/4/2018) setelah indeks S&P 500 turun 0,3%. Sementara itu, yen melemah di tengah reaksi internasional terhadap serangan di Suriah dan jajak pendapat menunjukkan dukungan pemerintah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe jatuh.

Dilansir Bloomberg, Presiden AS Donald Trump menyatakan "misi selesai" melalui Twitter pada hari Sabtu, sehari setelah AS, Prancis, dan AS meluncurkan serangan militer sebagai tanggapan terhadap dugaan serangan kimia Presiden Suriah Bashar Assad terhadap warga sipil.

Sementara kekhawatiran geopolitik tetap ada, fokus pekan ini kembali pada musim laporan kinerja emiten di AS dan banyak pejabat Federal Reserve yang akan berbicara, termasuk Gubernur The Fed wilayah New York yang baru, John Williams.

"Peristiwa mengerikan seperti di Suriah, kami tidak berpikir bahwa mereka akan berdampak pasar dalam waktu yang lama," kata Stewart Richardson, kepala investasi di RMG Wealth Management LLP, seperti dikutip Bloomberg.

Di sisi lain, kurva imbal hasil yang merata di pasar obligasi tetap menjadi topik utama pasar. Spread antara Obligasi Treasury AS bertenor 2 dan 10 tahun turun menjadi 45,3 basis poin pada hari Jumat, yang paling sempit sejak Oktober 2007.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper