Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA 2017: Rugi Express Transindo (TAXI) Membengkak 166%

Kinerja keuangan PT Express Transindo Utama Tbk. semakin melemah sepanjang 2017 lalu dengan capaian pendapatan Rp304,7 miliar, turun 50,7% dari capaian 2016 Rp618,2 miliar.
Pengemudi taksi Express menunggu penumpang di pool taksi Bandara Soekarno-Hatta, di Tangerang, Banten, Selasa (20/3/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pengemudi taksi Express menunggu penumpang di pool taksi Bandara Soekarno-Hatta, di Tangerang, Banten, Selasa (20/3/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja keuangan PT Express Transindo Utama Tbk. semakin melemah sepanjang 2017 lalu dengan capaian pendapatan Rp304,7 miliar, turun 50,7% dari capaian 2016 Rp618,2 miliar.

Beban langsung yang ditanggung perseroan mencapai Rp488 miliar, memang lebih rendah dibandingkan Rp580 miliar pada 2016. Namun, beban yang melampaui pendapatan tersebut menyebabkan emiten dengan kode saham TAXI ini menanggung rugi bruto senilai Rp183 miliar.

Ditambah beban umum dan administrasi senilai Rp199 miliar, rugi usaha TAXI menjadi Rp383 miliar. Perseroan masih menanggung rugi beban bunga Rp187 miliar, sementara keuntungan dari penjualan aset tetap hanya Rp45 miliar.

TAXI membukukan rugi bersih senilai Rp491 miliar pada 2017, membengkak 166% dibandingkan rugi bersih 2016 senilai Rp184,5 miliar.

Sudah umum diketahui bahwa melemahnya kinerja TAXI disebabkan oleh pesatnya perkembangan jasa layanan transportasi dengan sistem pemesanan secara online oleh perusahaan aplikasi teknologi digital, seperti Go-Jek, Grab dan Uber.

Di sisi lain, TAXI masih memiliki utang obligasi senilai Rp1 triliun yang diterbikan 2014 lalu dan akan jatuh tempo pada 24 Juni 2019. Lembaga pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo sudah menyematkan peringkat idD atas surat utang tersebut, yang menunjukkan bahwa TAXI sudah dalam posisi gagal bayar atas utang tersebut.

Total aset TAXI sepanjang 2017 berkurang Rp547 miliar sejak akhir tahun 2016 dan menjadi Rp2,01 triliun. Sebagian besar pengurangan tersebut ada pada pos ekuitas, yang turun dari Rp737 miliar pada 2016 menjadi Rp246,5 miliar pada akhir 2017.

Kas perseroan per akhir 2017 hanya Rp8 miliar, turun 50% dari posisi akhir 2016 Rp16,2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper