Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TPS Food/tigapilar.com
TPS Food/tigapilar.com

Bisnis.com, JAKARTA--Lembaga pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan outlook PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk., dari negatif menjadi stabil, pascapersetujuan perpanjangan tenor surat utang yang akan jatuh tempo.

Analis Pefindo Martin Pandiangan mengatakan, Tiga Pilar Sejahtera telah memperoleh perpanjangan waktu selama 12 bulan untuk melunasi obligasi dan surat utan syariah yang akan jatuh tempo. Dia mengatakan, perpanjangan waktu selama 12 bulan menurunkan risiko pembiayaan kembali dan memberikan kecukupan waktu bagi AISA untuk mengeksekusi beberapa aksi korporasi dengan tujuan pelunasan utang.

"Kami merevisi outlook menjadi stabil dan kami terus melakukan pengawasan dalam beberapa bulan ke depan," ungkapnya di Jakarta, Jumat (13/4/2018).

Di saat yang sama, Pefindo mempertahankan peringkat idCCC untuk obligasi I/2013 dan idCCCsy untuk sukuk ijarah I/2013 dan sukuk II/2016 emiten consumer goods.

Pefindo mencermati beberapa risiko terkait eksekusi aksi korporasi AISA dalam memperoleh sumber pembayaran, seperti divestasi beras dan refinancing utang.

Martin menilai keterlambatan divestasi entitas anak beras akan berdampak signifikan terhadap kapabilitas AISA untuk membayar obligasi dan sukuk yang akan jatuh tempo. Namun, peringkat outlook negatif berpotensi disematkan kembali jika proses divestasi beras memakan waktu lebih lama dari yang waktu diantisipasi atau bila kinerja perusahaan terus memburuk.

Dia mengungkapkan, peringkat obligasi dan sukuk yang akan jatuh tempo berpotensi diturunkan menjadi idD, jika terdapat gagal bayar pokok pinjaman dan bunga saat jatuh tempo. Menurut Martin, obligor dengan peringkat idCCC sangat rentan dan tergantung pada kondisi bisnis dan keuangan yang menguntungkan untuk memenuhi komitmen keuangan AISA.

Sepanjang tahun ini, Pefindo telah dua kali menurunkan peringkat obligasi Tiga Pilar Sejahtera dari idBBB menjadi idBB+ pada Januari 2018. Saat itu, Pefindo menilai, penurunan tersebut layak dilakukan karena lemahnya likuiditas AISA dan munculnya risiko proses negosiasi divestasi entitas beras.

Pada Februari 2018, Pefindo kembali menurunkan peringkat obligasi AISA dari idBB+ menjadi idCCC. Penurunan peringkat obligasi itu sejalan dengan lemahnya likuiditas AISA dan ketidakmampuan AISA untuk melunasi surat utang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper