Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah berakhir melemah 19 poin atau 0,14% di Rp13.778 per dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (12/4/2018).
Analis Binaartha Sekuritas menyebutkan meskipun data-data inflasi AS yang dihasilkan dibawah ekspektasi pasar, namun pergerakan dolar AS masih cenderung terapresiasi terhadap rupiah.
Hal ini disebabkan karena adanya rapat FOMC yang cenderung memberikan efek hawkish bagi dolar AS, seiring dengan rencana The Fed untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan secara bertahap pada tahun ini. Sementara itu, adapun sentimen domestik masih minim sehingga belum bisa memberikan katalis yang positif bagi rupiah.
Secara teknikal, pada USDIDR daily chart terlihat pola long white marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan bagi dolar AS terhadap rupiah.
"Range USDIDR hari Kamis ialah: 13.740 hingga 13.780," demikian menurut risetnya.
Berikut laporan pergerakan rupiah sepanjang hari ini.
Nilai tukar rupiah berakhir melemah 19 poin atau 0,14% di Rp13.778 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (12/4/2018).
Nilai tukar rupiah melemah 13 poin atau 0,09% ke Rp13.772 per dolar AS seiring pergerakan IHSG menjelang penutupan perdagangan hari ini, Kamis (12/4/2018).
Nilai tukar rupiah melemah 9 poin atau 0,07% ke Rp13.768 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada awal sesi II perdagangan hari ini, Kamis (12/4/2018).
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,14% atau 19 poin ke level Rp13.778 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,09% atau 12 poin ke level Rp13.771 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,76% atau 9 poin ke level Rp13.768 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah di pasar spot berbalik melemah 0,06% atau 8 poin ke level Rp13.767 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat hanya 1 poin atau 0,01% ke level Rp13.758 per dolar AS.