Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volatilitas Pasar Tinggi, Ini Reksa Dana Andalan Schroders Investment

PT Schroders Investment Management Indonesia mengandalkan produk reksa dana campuran di tengah tingginya volatilitas pasar saham sejak 1 bulan terakhir.
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/2/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/2/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Schroders Investment Management Indonesia mengandalkan produk reksa dana campuran di tengah tingginya volatilitas pasar saham sejak 1 bulan terakhir.

Reksa dana jenis ini dianggap menjadi pilihan investasi yang tepat karena investor bisa memilih porsi investasi di saham serta underlying aset lainnya.

Executive Vice President Intermediary Business Schroders Indonesia Bonny Iriawan mengatakan, perseroan memiliki produk reksa dana campuran yang cukup beragam, mulai dari yang konservatif hingga yang paling agresif.

"Kondisi market sangat fluktuasi. Kalau mau inves harus tidak hanya di satu aset, tapi di banyak aset. Untuk saat ini pilihan terbaik ada di reksa dana campuran," katanya di Jakarta, Rabu (11/4/2018).

Dari sisi produk, Schroders memiliki sejumlah andalan untuk reksa dana jenis ini. Schroder Dana Kombinasi misalnya, yang bisa ditempatkan ke saham hingga 30%. Saat pasar saham turun, penempatan bisa dikurangi hingga menjadi 1%.

Ini bisa dibilang merupakan satu dari sedikit produk yang mampu mencatatkan return pada Maret lalu, di mana indeks saham gabungan (IHSG) sangat tertekan. Dari data perseroan, kinerja produk ini per akhir Maret lalu tercatat tumbuh 1,44% dibandingkan dengan per akhir Februari.

"Reksa dana campuran kami yang syariah juga banyak pilihannya. Bisa di saham, sukuk, atau money market. Tapi tentu yang saham pilihannya tidak sebanyak konvensional," ujarnya. Kata Bonny, dengan kondisi yang masih tidak menentu ini investor harus jeli meminimalisir risiko.

Dia menambahkan, kondisi pasar seperti saat ini lebih disebabkan oleh faktor global, terutama sentimen dari Amerika Serikat dan China. Selama dua negara itu masih terus berseteru, maka pasar saham akan terkena dampak.

Sementara itu, pada kuartal kedua biasanya market cukup sepi karena mayoritas masyarakat mulai menyiapkan liburan musim panas. Di sisi lain, agenda akbar piala dunia juga akan mengurangi frekuensi perdagangan di pasar saham karena sebagian dana masuk ke perlombaan empat tahunan itu.

"Periode ini akan sepi. Kecuali ada berita bagus dari AS atau China baru pasar akan terangkat dan dampaknya ke reksa dana saham akan bagus," imbuhnya.

Adapun untuk sentimen dari dalam negeri, menurutnya tidak terlalu berpengaruh. Satu-satunya agenda yang akan mempengaruhi pasar adalah pilkada serentak yang akan digelar pada pertengahan tahun ini.

Namun kata Bonny, dampak dari agenda politik itu tidak akan terlalu signifikan karena tensi yang cukup rendah. Ini berbeda dengan kondisi pada Pilkada DKI Jakarta di mana rensi politik sangat tinggi sehingga mempengaruhi pasar.

Beberapa produk reksa dana campuran Schroder Indonesia, yakni Schroder Dana Kombinasi, Schroder Dana Terpadu, Schroder Dynamic Balanced Fund, dan Schroder Syariah Balanced Fund.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper