Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Emas Antam (ANTM) Melesat 226,5% Sepanjang Kuartal I/2018

PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mencatatkan penjualan emas sejumlah 6.945 kilogram (kg) pada kuartal I/2018, atau mencakup 28,94% dari target sepanjang tahun sebesar 24.000 kg.
Model memerlihatkan aneka ukuran emas yang dijual di gerai layanan penjualan emas Aneka Tambang (Antam), di Kantor Pos Malang, Jawa Timur, Senin (6/2)./Antara-Ari Bowo Sucipto
Model memerlihatkan aneka ukuran emas yang dijual di gerai layanan penjualan emas Aneka Tambang (Antam), di Kantor Pos Malang, Jawa Timur, Senin (6/2)./Antara-Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, JAKARTA--PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mencatatkan penjualan emas sejumlah 6.945 kilogram (kg) pada kuartal I/2018, atau mencakup 28,94% dari target sepanjang tahun sebesar 24.000 kg.

Direktur Utama Antam, Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan, perseroan mencatatkan pertumbuhan kinerja operasi dan penjualan komoditas utama pada kuartal I/2018. Penjualan emas mencapai 6.945 kg, melonjak 226,51% year on year (yoy) dari sebelumnya 2.127 kg.

Pada 2018, perusahaan menargetkan penjualan emas sejumlah 24.000 kg, melambung dari realisasi 2017 sebesar 13.202 kg. Namun, produksi batu kuning dari tambang Pongkor dan Cibaliung pada kuartal I/2018 turun 9,26% yoy menjadi 539 kg dari sebelumnya 594 kg.

"Penjualan emas meningkat seiring dengan strategi pengembangan pasar, baik domestik mapupun ekspor, serta inovasi produk Logam Mulia Antam," paparnya dalam siaran pers, Rabu (11/4/2018).

Di samping itu, pada kuartal I/2018 anak usaha PT Inalum (Persero) ini mencatatkan volume produksi feronikel sebesar 6.088 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 107,50% yoy dari sebelumnya 2.934 TNi. Penjualan feronikel dalam waktu yang sama tumbuh 109,33% yoy menjadi 5.363 TNi dari sebelumnya 2.562 TNi.

Pada Maret 2018, perusahaan telah mendapatkan Rekomendasi Perpanjangan Persetujuan Ekspor Mineral Logam untuk ekspor bijih nikel kadar rendah (<1,7% Ni) sebesar 2,7 juta wet metrik ton (wmt) dan bijih bauksit tercuci dengan kadar ≥42% Al2O3 sebesar 840 ribu wmt. Rekomendasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini berlaku sepanjang periode 2018-2019.

Tahun lalu, Antam telah mendapatkan rekomendasi ekspor bijih nikel kadar rendah dengan total sebesar 3,9 juta wmt. Rinciannya, 2,7 juta wmt diperoleh pada Maret 2017, dan 1,2 juta wmt diperoleh pada Oktober 2017. Adapun, rekomendasi ekspor bijih bauksit tercuci didapatkan pada Maret 2017.

Dengan didapatkannya izin ekspor bijih nikel kadar rendah, pada kuartal I/2018 volume produksi komoditas itu mencapai 2,11 juta wmt, naik 301,71% yoy dari sebelumnya 525.468 wmt. Volume penjualan juga melonjak 2.171% menuju 1,15 juta wmt dari kuartal I/2017 sejumlah 50.500 wmt.

Sementara itu, penjualan bauksit pada tiga bulan pertama 2018 mencapai 61.380 wmt, naik 36,59% dari sebelumnya 44.937 wmt. Produksi bahan baku aluminium ini juga meningkat 116,02% yoy menjadi 200.300 wmt.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper