Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2018, PTBA Jual 6,3 Juta Ton Batu Bara

Emiten tambang PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) merealisasikan penjualan batu bara sebesar 6,3 juta ton pada kuartal I/2018 atau 24,34% dari target setahun penuh sejumlah 25,88 juta ton.
Aktivitas penambangan batu bara PT Bukit Asam (Persero) Tbk di Tanjung Enim, Sumatra Selatan/Bloomberg-Dadang Tri
Aktivitas penambangan batu bara PT Bukit Asam (Persero) Tbk di Tanjung Enim, Sumatra Selatan/Bloomberg-Dadang Tri

Bisnis.com, JAKARTA--Emiten tambang PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) merealisasikan penjualan batu bara sebesar 6,3 juta ton pada kuartal I/2018 atau 24,34% dari target setahun penuh sejumlah 25,88 juta ton.

Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin menyampaikan, pada kuartal I/2018, volume penjualan batu bara perseroan mencapai 6,3 juta ton. Volume tersebut naik 15,81% year on year (yoy) dari triwulan pertama 2016 sebesar 5,44 juta ton.

Volume produksi batu bara pada kuartal I/2018 juga naik 17% yoy menjadi 5,3 juta ton, sedangkan pengangkutan meningkat 10% menuju 5,4 juta ton. Namun, dia masih enggan menyebutkan perolehan pendapatan perusahaan.

"Kinerja operasional pada kuartal I/2018 memuaskan karena mengalami peningkatan," ujarnya setelah RUPS, Rabu (11/4/2018).

Pada 2018, PTBA menargetkan penjualan batu bara sejumlah 25,88 juta ton, dengan komposisi 13,74 juta ton untuk pasar domestik dan 12,15 juta ton kepada pasar ekspor. Jumlah itu naik 9,52% yoy dari realisasi 2017 sebesar 23,63 juta ton.

Dari sisi produksi, perusahaan nerencana menghasilkan batu bara sejumlah 25,54 juta ton pada 2018, naik 16,51% dari 2017 sebesar 21,92 juta ton. PTBA juga akan memproduksi batu bara kalori tinggi dengan spesifikasi 6.400—7.200 Kcal/kg sekitar 1,7 juta--2 juta ton.

Menurut Arviyan, proses produksi dan batu bara berkalori tinggi akan dimulai sekitar April-Mei 2018. Perusahaan sudah mendapatkan permintaan dari pasar ekspor, seperti Jepang.

Terkait pemenuhan kewajiban menyuplai 25% pasokan kepada PLN, PTBA menyanggupi kebijakan tersebut. Namun, perihal insentif penambahan produksi 10%, perusahaan akan mempertimbangkannya sesuai volume pengangkutan.

"Jika angkutan kereta api sanggup tambah 10%, kita bisa saja naikan produksi 2018 jadi tambah sekitar 2 juta ton lagi," paparnya.

Tahun lalu, kapasitas pengangkutan batu bara dari lokasi tambang ke pelabuhan sebesar 20,50 juta ton. Jumlah kapasitas akan dinaikkan menjadi 23,10 juta ton pada 2018.

Pada 2018 PTBA menganggarkan belanja modal senilai Rp6,55 triliun yang bersumber dari kas internal. Alokasi Rp1,43 triliun untuk investasi rutin, sedangkan selebihnya digunakan sebagai dana pengembangan.

Untuk meningkatkan performa, perusahaan juga berencana mengakuisisi tambang batu bara yang sudah beroperasi. Hal ini juga bertujuan meningkatkan market share PTBA yang baru mencapai 5%-7% secara nasional.

“Kita cari tambang baru yang bukan greenfield, sudah operasional, untuk tingkatkan cadangan kita dan produksi kita secara nasional ,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper