Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Finansial Dibuka untuk Asing, Bursa China Menguat

Pergerakan bursa saham China berhasil berakhir di posisi lebih tinggi pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (11/4/2018), ditopang komitmen pemerintah China untuk lebih lanjut membuka sektor finansial kepada investor asing serta tanda-tanda meredanya kekhawatiran perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).
Tren Pergerakan Indeks Hang Seng dan Indeks Entreprise China saat penutupan pasar di Bursa di Hong Kong, Rabu (8/7/2015). /Reuters.
Tren Pergerakan Indeks Hang Seng dan Indeks Entreprise China saat penutupan pasar di Bursa di Hong Kong, Rabu (8/7/2015). /Reuters.

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham China berhasil berakhir di posisi lebih tinggi pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (11/4/2018), ditopang komitmen pemerintah China untuk lebih lanjut membuka sektor finansial kepada investor asing serta tanda-tanda meredanya kekhawatiran perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).

Indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir menguat 0,28% atau 11,17 poin di level 3.938,34, setelah dibuka dengan kenaikan 0,18% atau 7 poin di posisi 3.934,17.

Adapun indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,56% atau 17,76 poin di level 3.208,08, setelah dibuka dengan kenaikan 0,22% atau 7,05 poin di posisi 3.197,37.

Dilansir Reuters, pemerintah China menetapkan gambaran waktu yang lebih jelas pada hari ini untuk membuka sektor finansialnya terhadap lebih banyak investasi asing pada akhir 2018.

Langkah ini dilakukan seiring upaya pemerintah China untuk menangkis meningkatnya kritik dari Amerika Serikat dan negara lainnya mengenai pembatasan persaingan secara tidak adil.

China akan membuka pintu kepada perusahaan keuangan domestik dan asing untuk bersaing dengan level yang sama dan memperluas ruang lingkup bisnis untuk bank asing, ungkap Gubernur Bank Sentral China Yi Gang.

Yi, yang menjadi gubernur Bank Rakyat China (PBOC) bulan lalu, mengatakan China akan mengizinkan investor asing masuk ke sektor usaha penjaminan, pembiayaan mobil, dan pembiayaan konsumen pada akhir tahun 2018.

Sehari sebelumnya, Presiden China Xi Jinping berjanji untuk membuka ekonomi lebih lanjut kepada investor asing dan menurunkan tarif impor terhadap sejumlah produk termasuk mobil.

Sementara itu, lembaga pemeringkat global, Moody's Investors Service dan Fitch Ratings, mengatakan pada hari ini bahwa rencana tarif AS akan memberi dampak langsung yang terbatas terhadap ekonomi China.

Pasar juga tampaknya tidak banyak bereaksi atas perlambatan inflasi harga produsen China pada Maret.

Berdasarkan data biro statistik China, indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) naik 2,1% pada Maret 2018 (year-on-year/yoy), lebih rendah dari CPI pada Februari sebesar 2,9%.

Sementara itu, indeks harga produsen (producer price index/PPI) naik 3,1% pada Maret dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, lebih rendah dari raihan sebesar 3,7% pada Februari.

Bersama bursa China, indeks Hang Seng Hong Kong melanjutkan relinya dan berakhir menguat 0,55% atau 168,97 poin di level 30.897,71, penguatan di hari keempat berturut-turut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper