Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Kokoh, IHSG Menguat Pada Akhir Sesi I

IHSG menguat 0,51% atau 32,10 poin ke level 6.357,92 di akhir sesi I, setelah dibuka di wilayah positif dengan penguatan 0,42% atau 26,79 poin di level 6.352,60.
Karyawan berjalan di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan berjalan di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (11/4/2018). IHSG menguat 0,51% atau 32,10 poin ke level 6.357,92 pada akhir sesi I.

Pagi tadi IHSG dibuka positif dengan penguatan 0,42% atau 26,79 poin di level 6.352,60. Sampai jeda siang, sebanyak 189 saham menguat, 154 saham melemah, dan 232 saham stagnan dari 575 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona hijau dengan dorongan utama dari sektor aneka industri yang menguat 1,12%, disusul sektor finansial yang naik 1,02%. Sementara itu, sektor pertanian yang melemah 0,47% dan konsumer yang turun 0,06% menjadi penekan IHSG pada perdagangan pagi ini.

Adapun pada perdagangan Selasa (10/4), IHSG ditutup menguat 1,28% atau 79,69 poin di posisi 6.325,82.

IHSG menguat di saat mayoritas indeks saham lainnya di Asia Tenggara bergerak menguat siang ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura naik 0,49%, indeks FTSE Malay KLCI menguat 0,43%, indeks SE Thailand naik 0,27%, sedangkan indeks PSEi Filipina melemah hanya 0,01%

Di Jepang, indeks Nikkei 225 dan Topix masing-masing terpantau melemah 0,33% dan 0,41%. Adapun, indeks Hang Seng Hong Kong menanjak 0,72% dan indeks Shanghai Composite China naik 0,83%.

Dilansir Reuters, bursa saham Asia cenderung menguat menyusul sentimen positif di pasar modal setelah Presiden China Xi Jinping membantu meredakan kekhawatiran atas perdagangan AS-China.

Presiden Cina Xi Jinping berjanji dalam pidatonya pada Selasa (10/4) untuk membuka ekonomi negara lebih lanjut dan menurunkan tarif impor pada produk seperti mobil. Pidato ini dipandang sebagai upaya untuk meredakan perselisihan perdagangan yang meningkat dengan Amerika Serikat.

"Amerika Serikat dan China masih dalam tahap di mana mereka mencoba untuk menyelidiki niat pihak lain," kata Masahiro Ichikawa, analis senior di Sumitomo Mitsui Asset Management di Tokyo, seperti dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper