Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sanksi AS Terhadap Rusia Kerek Harga Aluminium

Harga aluminium melonjak hampir 5% di tengah kekhawatiran terganggunya pasokan akibat sanksi yang diberikan Amerika Serikat terhadap Rusia.
Produksi aluminium ingot di PT Inalum Kuala Tanjung Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, Selasa (2/8)./Antara-Septianda Perdana
Produksi aluminium ingot di PT Inalum Kuala Tanjung Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, Selasa (2/8)./Antara-Septianda Perdana

Bisnis.com, JAKARTA – Harga aluminium melonjak hampir 5% di tengah kekhawatiran terganggunya pasokan akibat sanksi yang diberikan Amerika Serikat terhadap Rusia.

Pada penutupan perdagangan Senin (9/4), harga aluminium melonjak 97 poin atau 4,75% menjadi US$2.139 per ton, menjauhi level terendah sejak Agustus 2017 sebesar US$1.978 per ton yang dicapai pada Senin (3/4). Secara year to date (ytd), harga tercatat melemah 5,69%.

Dilansir dari Bloomberg, harga aluminium telah melonjak di tengah kekhawatiran pasokan dari United Co. Rusal yang menghadapi gangguan akibat pengenaan sanksi yang dilakukan oleh Amerika Serikat.

Seperti diketahui, pada Jumat (6/4) AS melalui Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi terhadap sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin dan perusahaan mereka, termasuk United Co. Rusal, produsen aluminium terbesar dunia di luar China.

Sanksi ini menjadi langkah paling agresif oleh Washington terhadap Moskow yang dianggap telah melakukan ‘fitnah’ terkait pemilihan presiden AS 2016. Akibat sanksi ini, terjadi gangguan pada pasokan aluminium dari Rusal sehingga memicu kenaikan harga yang cukup drastis.

“Rusal adalah produsen yang signifikan dan pada dasarnya risiko ini membuat konsumen di Barat sangat sulit unt uk membeli material,” kata Oliver Nugent, strategi komoditas di ING di Amsterdam. “Semua orang hanya mempertaruhkan risiko saat ini,” kata analis senior di Intelijen Bloomberg Andrew Cosgrove.

Morgan Stanley dalam publikasi risetnya menaikkan outlook harga aluminium yang dinilai memiliki potensi kenaikan yang lebih tinggi dari posisi saat ini.

Analis Morgan Stanley Susan Bates menuturkan bahwa pada kuartal II/2018, harga rata—rata aluminium diperkirakan berada di level US$2.072 per ton. Adapun, pada kuartal III/2018 dan kuartal IV/2018, masing—masing berada di level US$2.094 per ton dan US$2.116 per ton.

“Harga rata—rata aluminium diperkirakan mencapai level US$2.114 per ton pada tahun ini dengan sementara mereda menjadi US$2.072 per ton pada kuartal II/2018 seiring dengan berlanjutnya kelebihan pasokan,” papar Bates.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper