Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Mampu Naik di Tengah Laporan Penggerebekan Kantor Pengacara Trump

Pergerakan sejumlah indeks saham utama di bursa Wall Street mampu berakhir di zona positif pada perdagangan Senin (9/4/2018)
Wall Street
Wall Street

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan sejumlah indeks saham utama di bursa Wall Street mampu berakhir di zona positif pada perdagangan Senin (9/4/2018), ditopang sikap lebih lunak para pembuat kebijakan di Amerika Serikat (AS) terhadap tarif China yang telah mendorong rebound dari aksi jual pekan lalu.

Meski demikian, penguatan indeks saham pada sesi perdagangan kemarin terkikis menyusul laporan bahwa Biro Investigasi Federal menggerebek kantor pengacara Presiden Donald Trump.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,19% atau 46,34 poin di level 23.979,10, indeks S&P 500 naik 0,33% atau 8,69 poin di 2.613,16, sedangkan indeks Nasdaq Composite ditutup menguat 0,51% atau 35,23 poin di level 6.950,34.

Saham teknologi dan kesehatan mendorong penguatan terhadap sektor utama pada S&P 500. Saham Merck & Co Inc. menjadi pendorong terbesar untuk Dow Jones, sementara penguatan saham Apple menopang indeks Nasdaq.

Saham Merck naik 5,2% setelah obat kanker produsen ini, Keytruda, memenuhi tujuan studi utama untuk membantu pasien kanker paru untuk hidup lebih lama.

Kenaikan Wall Street ditopang pernyataan penasehat ekonomi baru Trump Larry Kudlow kepada CNBC tentang kemungkinan bagi Trump untuk membentuk koalisi internasional demi mengatasi isu perdagangan yang melibatkan China.

Investor akan mencari tanda-tanda lebih lanjut dari sikap China terhadap hubungan perdagangan ketika Presiden China Xi Jinping berpidato di konferensi ekonomi Forum Boao pada hari Selasa.

Namun penguatan indeks saham mulai terkikis menjelang akhir perdagangan, setelah laporan bahwa FBI telah menggerebek kantor Michael Cohen, pengacara pribadi Trump, di New York atas rujukan oleh Penasehat Khusus Robert Mueller.

“Bahkan jika akhirnya tidak ada apa-apa, reaksi awal hampir selalu negatif di pasar,” ujar Randy Frederick, vice president of trading and derivatives untuk Charles Schwab di Austin, Texas, seperti dikutip Reuters.

Investor selanjutnya menantikan awal musim laporan keuangan emiten untuk sentimen lebih lanjut terhadap saham AS, dengan bank-bank besar, seperti JPMorgan Chase, Citigroup, dan Wells Fargo, yang akan melaporkan hasil kuartal pertama pada hari Jumat.

Analis memperkirakan laba kuartalan untuk perusahaan-perusahaan pada S&P 500 akan naik 18,5% dari tahun lalu, yang akan menjadi kenaikan terbesar dalam tujuh tahun, menurut Thomson Reuters I/B/E/S.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper