Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mirae Asset Sekuritas Jagokan ANTM, BRPT & RALS, Ini Alasannya!

Merespons pergerakan harga saham sepuluh perusahan dengan kapitalisasi pasar terbesar nasional telah terkoreksi 9,4%, Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan beberapa saham kapitalisasi pasar kecil-menengah untuk dapat menjadi alternatif.
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/2/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/2/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Merespons pergerakan harga saham sepuluh perusahan dengan kapitalisasi pasar terbesar nasional telah terkoreksi 9,4%, Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan beberapa saham kapitalisasi pasar kecil-menengah untuk dapat menjadi alternatif.

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research merekemondasikan beberapa saham yang menurutnya cukup layak dikoleksi. Beberapa emiten tersebut yaitu PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dengan TP Rp1.225, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dengan TP Rp2.500, dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) dengan TP Rp1.410.

Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research, Taye Shim mengungkapkan ANTM belum lama ini mendapat izin dari Kementerian ESDM untuk mengekspor nikel dan bauksit selama satu tahun, mulai April 2018. Potensi ekspor perseroan mencapai 2,7 juta ton nikel grade rendah, dan 840.000 ton biji bauksit.

“Sepertinya kebijakan pemerintah untuk memberikan izin ekspor pada ANTM ini merupakan bagian dari tujuan untuk memperbaiki keuangan induk usaha ANTM yaitu Inalum, sehingga Inalum dapat mengakuisisi hingga 40% saham PT Freeport Indonesia,” ungkap Taye di Jakarta, Senin (10/4).

Taye memprediksi pendapatan ANTM pada tahun ini bisa melonjak dua kali lipat dari 2017 yang sebesar Rp12,65 triliun. Dengan laba bersih diperkirakan mencapai Rp864 miliar atau meningkat 535,3% dibandingkan dengan 2017 yang sebesar Rp136 miliar.

BRPT dinilai prospektif karena kemampuan tim manajemennya untuk menangkap pertumbuhan permintaan atas produk petrokimia, dan BRPT unggul karena memiliki lini lengkap mulai dari petrokimia, geotermal, dan pembangkit listrik.

“Saat ini BRPT sedang dalam tahap mengakuisisi Star Energy Group, yang nantinya akan memperkuat cash flow perseroan. BRPT juga berencana membentuk perusahaan patungan dengan Indonesia Power untuk membangun pembangkit listrik,” ungkap Taye.

Tahun ini, Mirae Asset memprediksi pendapatan BRPT dapat mencapai US$2,73 miliar atau meningkat 11,49% dibandingkan 2017, sedangkan laba bersih perseroan diprediksi menyentuh US$131 juta, naik 11% dibandingkan 2017.

Terakhir adalah perusahaan sektor ritel yaitu RALS. Emiten ini dinilai sangat giat melakukan efisiensi, sehingga akan berdampak pada capaian bottomline pada tahun ini. Meski pendapatan pada kuartal IV/2017 sempat turun 7%, Mirae menyebut tahun ini divisi supermarket RALS akan tumbuh.

Pada 2018, Mirae memprediksi pendapatan RALS dapat mencapai Rp8,67 triliun atau meningkat 6,5% (yoy), sedangkan laba bersih perseroan dapat meningkat 24,8% ke kisaran Rp507,6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper