Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Loyo, Berikut Saham Sektor Komoditas Lapis Kedua Pilihan BNI Sekuritas dan Kresna Securities

Head of Technical Analyst PT BNI Sekuritas Andri Zakaria Siregar menyampaikan, secara teknikal IHSG cenderung tertekan selama berada di bawah level 6.351. Dua sektor penekan indeks ialah konsumsi dan finansial.
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Head of Technical Analyst PT BNI Sekuritas Andri Zakaria Siregar menyampaikan, secara teknikal IHSG cenderung tertekan selama berada di bawah level 6.351. Dua sektor penekan indeks ialah konsumsi dan finansial.

"Bobot kedua sektor itu sekitar 60%. Jadi selama dua sektor ini masih mengalami koreksi, agak berat bagi indeks untuk naik," ujarnya kepada Bisnis.com di Gedung BEI, Senin (9/4/2018).

Dalam kondisi IHSG yang lesu, Andri menyarankan investor untuk masuk ke saham-saham yang berpotensi meningkat dalam jangka pendek dan emiten pembagi dividen. Secara sektoral, saham tersebut mencakup komoditas perkebunan, pertambangan batu bara, dan pertambangan logam.

Saham perkebunan terdorong oleh potensi reli harga CPO yang sudah break new high 2.500 ringgit per ton pada akhir pekan lalu. Pada penutupan perdagangan Senin (9/4/2018) di Bursa Malaysia, harga CPO kontrak teraktif Juni 2018 terkoreksi 42 poin menjadi 2.463 ringgit per ton.

Saham CPO yang dapat diperhatikan ialah PT PP London Sumatera TBk., (LSIP) dan PT Eagle High Plantations Tbk., (BWPT).

Di sektor batu bara, Andri menjagokan saham PT Bukit Asam Tbk., (PTBA), PT Adaro Energy Tbk., (ADRO), dan PT Delta Dunia Makmur Tbk., (DOID). Adapun, saham di sektor tambang logam yang difavoritkan ialah PT Timah Tbk., (TINS) dan PT Vale Indonesia Tbk., (INCO).

Analis Teknikal Kresna Securities William Mahmudi menyampaikan, pada bulan April 2018 ada tiga sentimen utama yang diperhatikan pasar, yakni perang dagang AS dan China, ketidakpastian suku bunga acuan Eropa, dan musim pembagian dividen. Diperkirakan IHSG bergerak di dalam rentang 5.970 - 6.400.

"Level support 5.900 menjadi basis yang genting, dan dinamika IHSG ketika menguji level ini bisa menjadi indikasi arah pasar. Untuk sekarang, kami masih mempertahankan target IHSG berada di 6.700 hingga 7.000 pada 2018," paparnya, Jumat (6/4/2018).

Pada bulan ini, sektor komoditas diperkirakan masih berpotensi outperform terhadap indeks, dimana saham berbasis CPO bisa menjadi kuda hitam. Pilihan trading Kresna Securities berdasarkan teknikal adalah LSIP, PT United Tractors Tb., (UNTR), PT Petrosea Tbk., (PTRO), PT Elnusa Tbk., (ELSA).

Saham LSIP memiliki basis support Rp1.200 dengan target naik Rp1.550. Stop loss di level Rp1.150. Saham UNTR memiliki basis support Rp32.000 dengan target uji resistan Rp40.000. Investor dapat stop loss di Rp29.500.

Saham PTRO memiliki basis support Rp1.950, target naik Rp2.800 hingga Rp3.000. Stop loss di Rp1.700. Terakhir, saham ELSA memiliki basis support Rp430 dengan target rebound di Rp550 hingga Rp560. Stop loss level Rp380.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper