Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Stagnan, Mayoritas Mata Uang di Asia Menguat

Kurs jual ditetapkan Rp13.840 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.702 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp138.
Petugas mengangkut tumpukan uang kertas pada bagian pelayanan perkasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/6)./Antara-Moch Asim
Petugas mengangkut tumpukan uang kertas pada bagian pelayanan perkasan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/6)./Antara-Moch Asim

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Senin (9/4/2018) pada level Rp13.771 per dolar AS, tidak berubah dari posisi yang sama pada Jumat pekan lalu (6/4/2018).

Kurs jual ditetapkan Rp13.840 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.702 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp138.

Di pasar spot, nilai tukar rupiah terpantau menguat 0,06% atau 9 poin ke level Rp13.769 per dolar AS pada pukul 11.00 WIB.

Pagi tadi pergerakan rupiah dibuka menguat 8 poin atau 0,06% di Rp13.766 per dolar AS, setelah berakhir terdepresiasi 11 poin atau 0,08% di posisi Rp13.778 pada perdagangan Jumat (6/4).

Mayoritas mata uang lainnya di Asia siang ini terpantau menguat terhadap dolar AS, dipimpin won Korea Selatan dengan penguatan 0,4%, diikuti yuan Offshore China yang naik 0,3% dan dolar Singapura sebesar 0,23%.

Di sisi lain, yen Jepang terpantau melemah 0,1% pada pukul 11.03 WIB, disusul dolar Hong Kong yang terdepresiasi hanya 0,01%.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama dunia naik 0,07% atau 0,066 poin ke level 90,174 pada pukul 11.36 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka menguat 0,026 poin atau 0,03% di level 90,134, setelah pada perdagangan Jumat (6/4) berakhir melemah 0,39% atau 0,352 poin di posisi 90,106.

Dolar AS menguat meskipun masih dibayangi kekhawatiran atas ketegangan perdagangan AS-China dan data lapangan kerja AS yang naik paling sedikit dalam enam bulan terakhir pada Maret.

China memperingatkan pada Jumat bahwa pihaknya sepenuhnya siap untuk menanggapi dengan "serangan balasan sengit" dari langkah-langkah perdagangan baru jika AS tidak menghentikan tindakannya melalui ancaman Presiden Donald Trump untuk mengenakan tarif pada barang asal China senilai US$100 miliar.

Pernyataan-pernyataan yang semakin agresif dari Washington dan Beijing telah menimbulkan kekhawatiran akan perang dagang penuh yang dapat melukai pertumbuhan ekonomi global, meskipun para investor memiliki harapan bahwa perundingan akan menghasilkan kompromi yang jauh lebih baik.

Shinichiro Kadota, ahli strategi senior untuk Barclays di Tokyo mengatakan penghindaran risiko muncul kurang intens daripada beberapa pekan lalu, sebagian karena harapan negosiasi antara AS dan China menuju solusi pragmatis.

"Kami tidak lagi dalam fase di mana dolar terus jatuh terhadap yen," kata Kadota, seperti dikutip Reuters.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

9 April

13.771

6 April

13.771

5 April

13.767

4 April

13.760

3 April

13.765

 

 

 

 

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper