Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekhawatiran Perang Dagang Mereda, Wall Steet Catat Reli Tiga Hari Berturut-turut

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 240,92 poin atau 0,99% ke 24.505,22, sedangkan indeks Standard & Poors 500 menguat 18,15 poin atau 0,69% ke 2,662.84 dan Nasdaq Composite naik 34,45 poin atau 0,49% ke 7.076,55.
Bursa Wallstreet/Reuters
Bursa Wallstreet/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat membukukan kenaikan di hari ketiga berturut-turut pada Kamis (5/4/2018), karena kekhawatiran investor atas konflik perdagangan antara Amerika Serikat dan China berkurang.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 240,92 poin atau 0,99% ke 24.505,22, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 menguat 18,15 poin atau 0,69% ke 2,662.84 dan Nasdaq Composite naik 34,45 poin atau 0,49% ke 7.076,55.

Indeks Volatilitas Cboe, barometer perkiraan volatilitas jangka pendek untuk S & P 500, ditutup melemah 1,12 poin ke level 18,94, penutupan terendah dalam lebih dari dua pekan terakhir.

Saham Boeing, yang berada di antara saham yang paling terpukul pada hari Rabu setelah China membalas dengan tarif barang asal AS senilai US$50 miliar, naik 2,7%, memberikan dorongan terbesar pada indeks Dow, diikuti oleh Goldman Sachs yang menguat 1,3%.

"Masih ada tiga hingga enam bulan sebelum diberlakukan (tarif impor), dan dalam tiga hingga enam bulan tersebut, akan ada banyak negosiasi. Cukup mudah membuat ini menjadi masalah yang kurang dramatis," kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel, seperti dikutip Reuters.

Optimisme atas laba kuartal pertama meningkat, dengan JPMorgan Chase dan lembaga keuangan lainnya diperkirakan akan memulai periode pelaporan pekan depan.

"Kami akan memasuki musim laporan kinerja emiten optimisme yang cukup, sebagian besar didorong oleh tarif pajak baru yang lebih rendah dan juga didorong oleh potongan-potongan bukti lain bahwa ekonomi berjalan dengan sangat baik," kata Tuz.

Reuters mengungkapkan, perkiraan pendapatan telah meningkat tajam sejak Kongres menyetujui perubahan besar terhadap undang-undang pajak AS akhir tahun lalu, dengan pertumbuhan laba kuartal pertama diperkirakan akan menjadi yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper