Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan Minyak Mentah Berlanjut

West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei turun 0,2% atau 0,14 poin ke level US$63,37 per barel di New York Mercantile Exchange pada perdagangan Rabu (4/4/2018). Total volume yang diperdagangkan sekitar 14% di atas rata-rata 100 hari.
Minyak WTI/Reuters
Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah menghapus sebagian besar kerugiannya selama sesi perdagangan menyusul penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan.

West Texas Intermediate untuk pengiriman Mei turun 0,2% atau 0,14 poin ke level US$63,37 per barel di New York Mercantile Exchange pada perdagangan Rabu (4/4/2018). Total volume yang diperdagangkan sekitar 14% di atas rata-rata 100 hari.

Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Juni merosot 0,10 poin ke level US$68,02 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Minyak mentah patokan global diperdagangkan lebih mahal US$4,69 dibanding WTI kontrak Juni.

Kelebihan pasokan yang disimpan di tangki penyimpanan minyak AS turun melebihi perkiraan 11 analis dalam survei Bloomberg. Di sisi lain, persediaan di penyimpanan utama di Oklahoma membengkak paling banyak sejak akhir 2016, memperburuk kekhawatiran bahwa pasokan mungkin membanjiri permintaan di tengah memanasnya ketegangan perdagangan antara AS dan China.

"Pasar jelas mengalami pengetatan, yang mendukung harga minyak," kata Cavan Yie, manajer portofolio di Manulife Asset Management Ltd di Toronto, seperti dikutip Bloomberg.

Ekspor minyak mentah AS naik ke rekor tertingg sedangkan impor turun tipis, berkontribusi terhadap berkurangnya minyak mentah keseluruhan 4,62 juta barel dari penyimpanan pekan lalu, menurut laporan mingguan Energy Information Administration yang dirilis pada Rabu.

“Penurunan penyimpanan nasional cukup konstruktif, tetapi ketegangan Cina-AS dan negosiasi perdagangan membebani pasar,” kata Nick Holmes, seorang analis di Tortoise di Leawood, Kansas. "Ketidakpastian dan potensi dampak terhadap permintaan global menyebabkan beberapa kegugupan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper