Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Kurs Asia Tertekan, Rupiah Berakhir Melemah

Rupiah ditutup melemah 0,08% atau 11 poin di Rp13.764 per dolar AS, setelah dibuka dengan depresiasi 0,03% atau 4 poin di posisi Rp13.757 per dolar AS.
Ilustrasi seorang pegawai bank tengah menghitung penukaran uang rupiah dengan dolar AS/Bisnis.com
Ilustrasi seorang pegawai bank tengah menghitung penukaran uang rupiah dengan dolar AS/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah berakhir di zona merah pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Selasa (3/4/2018).

Rupiah ditutup melemah 0,08% atau 11 poin di Rp13.764 per dolar AS, setelah dibuka dengan depresiasi 0,03% atau 4 poin di posisi Rp13.757 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah mayoritas bergerak di zona merah pada kisaran Rp13.749--Rp13.768 per dolar AS.

Adapun pada perdagangan Senin (2/4), rupiah berakhir melemah 0,18% atau 25 poin ke level Rp13.753 per dolar AS.

Sementara itu, pergerakan mata uang di Asia terhadap dolar AS mayoritas melemah, dipimpin oleh yen Jepang dengan depresiasi 0,20%, disusul yuan Offshore China yang turun 0,08%.

Di sisi lain, rupee India memimpin mata uang di Asia yang menguat dengan apresiasi 0,24%, disusul dolar Singapura yang naik 0,2%.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini terpantau melemah 0,1% atau 0,089 poin ke level 89.963 pada pukul 17.07 WIb.

Sebelumnya indeks dolar dibuka turun hanya 0,004 poin di posisi 90,048, setelah pada perdagangan Senin (2/4) berakhir menguat 0,09%.

“Tema proteksionisme perdagangan tetap berada di radar pasar dengan pemerintahan Trump yang diperkirakan akan mengungkap tarif impor barang teknologi canggih China pada Jumat," kata Sook Mei Leong, kepala riset pasar global Asia Tenggara di MUFG Bank di Singapura, seperti dikutip Bloomberg.

“Kami tetap positif pada sebagian besar mata uang Asia selain Jepang dengan pengecualian pada rupiah dan peso,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper