Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditutup Menguat 0,83%, Penguatan Indeks Dinilai Hanya Sementara

Tren positif pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) dinilai hanya berlaku sementara. Artinya, IHSG berpotensi melanjutkan tren negatif yang terjadi sejak beberapa pekan lalu.
Pengunjung beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham, di Jakarta, Senin (19/2/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Pengunjung beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham, di Jakarta, Senin (19/2/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Tren positif pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) dinilai hanya berlaku sementara. Artinya, IHSG berpotensi melanjutkan tren negatif yang terjadi sejak beberapa pekan lalu.

Pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup menguat 0,83% atau 51,58 poin di level 6.240,57. Analis PT Kresna Sekuritas William Mamudi mengatakan, penguatan tersebut disebabkan karena masih banyaknya para pelaku pasar yang menikmati libur panjang.

"Tekanan IHSG bisa berlanjut. Ini tidak masalah karena pada awal tahun indeks telah naik terlalu tajam jadi memang sekarang saatnya menurun," katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2/4/2018).

Dia menilai, momentum Ramadan dan Idulfitri tidak akan cukup berpengaruh terhadap pergerakan indeks. Kata dia, yang selama ini terjadi justru pada saat menjelang Idulfitri pergerakan indeks stagnan.

Menurutnya, dalam 2 hingga 3 hari ke depan indeks masih akan mampu bertahan di zona hijau. "Namun ke depan masih ada potensi penurunan karena memang kita kemarin naiknya sudah terlalu tinggi," ujarnya.

William menjelaskan, pada dasarnya tidak ada sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG dalam beberapa pekan ke depan, termasuk kebijakan Amerika Serikat. Sebab pasar modal di Tanah Air telah mampu beradaptasi dengan isu dari negara tersebut.

Dengan kata lain penurunan ini hanyalah upaya konsolidasi setelah naik terlalu tajam dan menembus rekor beberapa kali sejak akhir tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper