Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Patok Harga IPO Rp228 per Saham, Tridoman Performance Berpotensi Raih Rp441 Miliar

PT Tridomain Performance Materials Tbk. mengumumkan harga pelaksanaan penawaran umum perdana saham perseroan pada harga Rp228 per lembar saham, atau lebih mendekati batas bawah dari indikasi harga awal saat proses bookbuilding yang ditetapkan Rp210 Rp276 per saham.
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Tridomain Performance Materials Tbk. mengumumkan harga pelaksanaan penawaran umum perdana saham perseroan pada harga Rp228 per lembar saham, atau lebih mendekati batas bawah dari indikasi harga awal saat proses bookbuilding yang ditetapkan Rp210— Rp276 per saham.

Berdasarkan pengumuman resmi yang dipublikasikan perseroan pada Rabu (28/3), perseroan menyebut akhirnya melepas 1,8 miliar saham atau sebanyak 17,193% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Awal Maret ini, perseroan sempat berencana menawarkan 5,78 miliar saham atau sebanyak-banyaknya 40% dari jumlah seluruh modal ditematkan dan disetor perseroan. Adapun, dari IPO ini, perseroan akan mengantongi dana sebesar Rp411,015 miliar.

Tahun ini, perseroan memiliki beberapa strategis seperti fokus berekspansi produksi dan kapasitas, meluncurkan produk baru speciality resins, memperkuat ekspor dan kapasitas bisnis, serta pemasaran produk baru.

Chief Operating Officer Hendro Waskito menyampaikan perseroan akan menggunakan sebagian besar dana yang didapat dari Ipo tersebut untuk meningkatkan kapasitas pabrik pada empat anak perusahaan perseroan.

“Sekitar US$10 juta – US$15 juta yang kami gunakan untuk menambah kapasitas pabrik dan itu sudah merupakan capex [belanja modal] kami. Sisanya akan kami gunakan untuk working capital. Karena kalau kami menaikkan produksi dan kapasitas, berarti harus menaikkan belanja bahan baku,” ungkap Hendro belum lama ini.

Adapun, selama Januari—September 2017, perseroan membukukan penjualan US$117,25 juta atau nik 36,81% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (yoy) yang sebesar US$85,7 juta.

Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih sebesar US$5,20 juta atau naik 167,49% (yoy) dari US$1,94 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper