Bisnis.com, JAKARTA - PT Manulife Asset Management Indonesia menargetkan kenaikan dana kelolaan atau asset under management (AUM) sebesar 20% pada tahun ini.
Hingga akhir tahun lalu, perseroan berhasil menghimpun aset yang dikelola dalam 24 produk reksa dana senilai Rp25,7 triliun, naik sebesar 62% dibandingkan dengan posisi pada akhir 2016 yang hanya senilai Rp15,9 triliun.
Adapun total dana kelolaan yang berhasil dihimpun dari investor oleh perseroan mencapai Rp65,7 triliun per akhir tahun lalu, naik sebesar 28% dibandingkan capaian pada tahun sebelumnya. Selain dikelola dalam reksa dana, sebagian dana tersebut dimasukkan ke dalam kontrak pengelolaan dana (KPD).
"Kalau kondisi ekonomi semua baik-baik saja, rasanya bisa naik sebesar 20% sudah bagus. Karena ada sentimen ekonomi global, ada sentimen pilkada dan pilpres juga," kata Legowo Kusumonegoro, Presiden Direktur Manulife Asset Management Indonesia di Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Dia menjelaskan, pada awal tahun ini tekanan terhadap pasar modal di Tanah Air cukup berat. Diantaranya disebabkan oleh kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), serta perang dagang yang melibatkan negara tersebut dengan China.
Menurutnya, jika kegaduhan politik global ini telah reda, maka industri pasar modal termasuk reksa dana akan membaik. Yang terpenting menurutnya adalah masyarakat harus yakin pada kondisi ekonomi nasional dan tetap melakukan investasi.
"Gonjang-ganjing pasar mempengaruhi persepsi investor dan calon investor. Tentu ini pengaruh juga ke keyakinan konsumen untuk investasi. Tapi kami yakin setelah kegaduhan reda iklim investasi akan bagus," tegasnya.
Baca Juga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel